Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mengapa Perusahaan Besar Tidak Menghitung BEP?

20 Februari 2025   04:33 Diperbarui: 20 Februari 2025   04:33 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Break-Even Point (BEP). (Sumber: Freepik.com)

Banyak pengusaha pemula terlalu fokus pada Break-Even Point (BEP) dalam mengambil keputusan bisnis mereka. Mereka terjebak dalam pola pikir bahwa bisnis harus segera mencapai titik impas untuk dianggap berhasil. Namun, perusahaan-perusahaan besar kelas dunia seringkali tidak terlalu memprioritaskan perhitungan BEP. Mengapa demikian?

1. Strategi Jangka Panjang Lebih Penting

Perusahaan besar memahami bahwa kesuksesan bisnis bukan hanya tentang mencapai titik impas, tetapi tentang bagaimana membangun bisnis yang bisa bertahan dan berkembang dalam jangka panjang. Mereka rela berinvestasi besar tanpa keuntungan dalam beberapa tahun pertama demi membangun ekosistem, merek, dan loyalitas pelanggan.

Contohnya, Amazon tidak mencari keuntungan selama bertahun-tahun setelah didirikan. Jeff Bezos lebih fokus pada ekspansi pasar dan membangun layanan pelanggan yang luar biasa. Hasilnya? Amazon kini menjadi raksasa e-commerce dengan nilai triliunan dolar.

2. Akses Modal yang Tidak Terbatas

Perusahaan kecil harus menghitung BEP karena mereka bergantung pada kas yang terbatas. Sebaliknya, perusahaan besar memiliki akses ke berbagai sumber pendanaan, seperti:

  • Investor Venture Capital
  • Obligasi Korporasi
  • Pasar Saham

Perusahaan seperti Tesla mampu terus beroperasi meskipun bertahun-tahun merugi karena investor percaya pada visi dan prospeknya. Mereka tidak terpaku pada BEP, tetapi pada pertumbuhan jangka panjang dan penguasaan pasar.

3. Diversifikasi Bisnis yang Menjamin Keamanan

BEP sering kali dihitung untuk satu produk atau unit bisnis tertentu. Namun, perusahaan besar biasanya memiliki portofolio bisnis yang luas. Mereka tidak hanya mengandalkan satu produk untuk menghasilkan keuntungan, melainkan melihat bisnis sebagai satu ekosistem yang saling menopang.

Misalnya, Apple mungkin merugi dalam pengembangan teknologi baru, tetapi keuntungan dari penjualan iPhone dan layanan berlangganan seperti iCloud dan Apple Music bisa menutupi kerugian tersebut. Strategi ini memastikan stabilitas dan keberlanjutan perusahaan.

4. Perusahaan Besar Menggunakan Metode Keuangan yang Lebih Canggih

Alih-alih hanya mengandalkan BEP, perusahaan besar menggunakan model keuangan yang lebih kompleks seperti:

Dengan metode ini, mereka bisa memproyeksikan profitabilitas jangka panjang daripada sekadar mencari titik impas.

5. Pasar Global yang Kompleks Membuat BEP Kurang Relevan

BEP sering dihitung dalam konteks satu produk di satu pasar tertentu. Namun, perusahaan besar beroperasi di banyak negara dengan peraturan, biaya produksi, dan dinamika pasar yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun