Beberapa waktu lalu, saya mengalami pengalaman yang cukup absurd: membeli masa aktif kartu seluler. Terdengar seperti tugas sederhana? Jangan salah. Ini seperti memainkan level tersulit dalam game strategi. Anda harus punya kesabaran, kecerdikan, dan kadang sedikit keberuntungan.
Sebagai pengguna kartu Tri, saya sudah lama terbiasa dengan paket AlwaysOn (AON). Sebuah konsep brilian: beli paket sekali, kuota tetap hidup selama kartu hidup. Genius! Saya pikir, ini solusi sempurna bagi kita yang tidak mau ribet isi ulang tiap bulan. Tapi seperti semua hal baik dalam hidup, ternyata kebahagiaan ini tidak bertahan lama.
Ketika saya mencoba membeli paket AON yang biasanya tersedia dalam berbagai varian, saya terkejut. Pilihannya tiba-tiba menyusut! Dulu saya bisa beli AON besar dengan masa aktif panjang, tapi sekarang? Hanya ada AON 14GB seharga 69 ribu. Ini seperti pergi ke warung langganan yang biasanya menyediakan berbagai macam pilihan, lalu tiba-tiba menu tinggal nasi putih dan tempe goreng.
Baiklah, saya pikir, mungkin ada trik tersembunyi. Saya buka aplikasi Bima+, berharap bisa menemukan paket yang 'disembunyikan'. Tapi tidak ada. Seperti perasaan kehilangan dompet di kantong celana yang yakin tadi ada di situ, saya mulai panik.
"Ah, pasti bisa lewat kode dial," pikir saya dengan penuh semangat. 123# saya tekan, masuk ke menu internet, dan... lagi-lagi nihil. Seolah-olah Tri sengaja menyembunyikan paket hemat ini seperti harta karun yang hanya bisa ditemukan oleh mereka yang memiliki peta rahasia.
Saya mencoba mencari cara lain. Saya browsing di forum, bertanya pada sesama pejuang masa aktif. Rupanya, banyak yang mengalami hal serupa! Beberapa mengeluhkan bahwa setelah membeli paket masa aktif 30 hari, menu tersebut hilang. Seperti hantu gentayangan, hanya muncul sebentar lalu lenyap tanpa jejak. Yang lebih menyebalkan, setelah itu kita hanya bisa membeli paket 15 hari, lalu 7 hari, seolah dipaksa turun kasta sedikit demi sedikit. Menyerupai plot film survival game, di mana pemain perlahan-lahan kehilangan sumber daya dan harus bertahan dengan apa yang tersisa.
Ini membuat saya berpikir: apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa operator seluler semakin membatasi paket hemat ini? Dugaan saya sederhana: karena kita semakin jarang membeli pulsa dan paket data!
Dulu, hidup kita bergantung pada kuota dan pulsa. Telepon biasa masih sering dipakai, SMS masih ada, dan kuota internet adalah prioritas utama. Sekarang? Hampir semua tempat punya Wi-Fi gratis. Di rumah, di kantor, di kafe, bahkan di beberapa taman kota. Orang-orang semakin jarang beli paket data besar karena toh, Wi-Fi ada di mana-mana. Begitu juga dengan telepon biasa yang sudah tergantikan oleh WhatsApp dan Telegram.
Operator seluler pun mulai melihat tren ini. Mereka sadar bahwa pelanggan makin jarang beli pulsa dan paket data, sehingga mereka perlu strategi baru untuk tetap cuan. Salah satu caranya? Membatasi pilihan paket yang menguntungkan pelanggan, membuat mereka harus lebih sering melakukan transaksi.
Dulu, cukup beli satu paket besar untuk berbulan-bulan, sekarang kita dipaksa beli paket kecil berkali-kali. Yang awalnya bisa beli AON seharga Rp100 ribu untuk masa aktif tahunan, sekarang harus beli bulanan atau bahkan mingguan. Seperti permainan microtransaction dalam game, di mana pemain dipaksa membeli item kecil-kecil tapi dalam jangka panjang tetap keluar uang lebih banyak.