Mohon tunggu...
Ahmad Sahid
Ahmad Sahid Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ahmad Sahid, pangilan akrabnya Ahmad, merupakan salah satu mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum UNY,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasib Partai Politik Tanpa Ideologi

7 April 2014   16:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NASIB PARTAI POLITIK TANPA IDEOLOGI

Partai politik merupakan wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya dengan para atasan. Sejak masa orde lama,orde baru hinga setelah reformasi, di Indonesia banyak sekali muncul berbagai partai politik dari berbagai golongan. Bahkan hinga puluhan, tetapi yang menjadi pertanyaan apakah semua partai politik yang begitu banyak itu tersebut benar-benar sudah memperjuangkan aspirasi rakyat. Inilah yang menjadi renungan kita bersama, bagaimanakah nasib politik kedepanya.

Dalam perkembanganya parati politik sering mengembor-gemborkan janjinya melalui kampanye-kampanye baik melalui media massa maupun secara langsung turun ke jalan, parati politik ini seolah-olah benar-benar akan memperjuangkan aspirasi rakyat dengan sepenuhnya. Kalau kita melihat dari visi misi dari berbagai parati politik yang berkembang di Indonesia ini semuanya pasti mempunyai prospek dan tujuan yang begitu baik dan memuat nilai-nilai yang luhur. Walaupun demikian berapa banyak parati yang sudah menerapkan visi misinya sesui yang dijanjikan, bahkan minim sekali parati politik yang dapat m,erealisasikanya dengan baik.

Inilah yang menjadi persoalan yang sangat panjang dengan kep[artaian di Indonesia ini. Tidak akan bisa terwujud tujuan dari partai tersebut kalau visi misi yang sudah dibuat tidak bisa terealisasikan dengan baik. Bahkan bisa dikatakan “kesasar mlebu jurang”. Sehingga tidak heran kalau banyak aktor-aktor politik yang seharusnya menjadi pemimpin-pemimpin yang baik, tetapi namanya maleh dicoreng dengan label KPK, alias korupsi.

Partai politik belakangan ini justru dijadikan bisnis yang mengiurkan. Karena mungkin enak ketika nantinya sudah berkuasa terus sudah mempunyai uang banyak, wewenangnya juga sangat luas, maka akibat yang akan muncul adalah kebebasan dan kesewenag-wenangan para pemimpin. Hal tersebut juga memicu aktor-aktor politik “mblasuk” ke dalam jurang korupsi yang begitu mewah, tetapi menyengsarakan rakyat. Motif seperti ini dipicu dengan adanya kedzaliman mereka. Mereka berkuasa menjadi pemimpin rakyat seharusnya memberikan pelayanan yang terbaik bagi rakyatnya, tetapi sekarang malah berbanding terbalik dengan hal ini. Kekuasaan hanya untuk memperkaya diri, dan memenuhi kebutuhanya sendiri baik kebutuhan jasmani maupun rohaninya.

Ahirnya jalan keluar yang tepat ialah, menerapkan kembali ideologi dari setiap parpol yang ada di Indonesia ini. Setiap partai politik harus mempunyai ideologi yang jelas, karena sangat berbahaya sekali partai politik yang ideologinya tidak jelas. Kita lihat partai politik yang tanpa ideologi yang jelas, maka dengan sendirinya akan mengalami nasib yang buruk, bahkan runtuh. Karena masyarakat tidak percaya lagi dengan citra partai politik tanpa ideologi yang jelas.

Ideologhi dalam partai politik itu sangat diprioritaskan, karena ideologi tersebut akan menjadi panutan baik aktor-aktornya maupun para pendukungnya. Sehinga ideologi tersebut dapat diwujudkan dengan nyata dalam karakter maupun perilaku setiap orang yang berkecipung di dalamnya. Dari uraian di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa parati politik harus mengembalikan tujuan luhurnya dan mempunyai ideologi yang jelas, sehinga tidak ada lagi aktor-aktor politik yang terjerat kasus korupsi. Sehinga bangsa ini kembali menjadi bangsa yang adil, makmur dan sejahtera, sesui dengan 4 pilar kebangsaan Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun