Mohon tunggu...
Syahid Arsjad
Syahid Arsjad Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Diskusi

penikmat kehidupan penuh warna, suka membaca, diskusi dan menulis. follow di twitter : @syahid_arsjad

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Petaka Sains

4 Maret 2019   06:58 Diperbarui: 4 Maret 2019   07:00 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia sebagai organisme di bumi mampu survive dengan adanya revolusi kognitif, lalu manusia membentuk tatanan sosial  sehingga lahirlah peradaban. Kemudian melalui revolusi sains manusia tidak hanya survive dari lingkungan dan organisme lainnya, tapi juga telah menjadi penguasa di bumi.


Dengan sains manusia menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya. Revolusi sains melahirkan teknologi-teknologi yang memudahkan manusia, bahkan yang tidak terpikirkan sebelumnya. Sains berkembang pesat karena ditopang oleh uang dan kekuasaan. 

Sebuah imperium hanya bisa berkembang jika menggelontorkan dana penelitian yang besar. Semua penguasa menyadari ini sehingga tidak ragu menggelontorkan dana untuk  sains dengan tujuan peningkatan produksi dan pertahanan.  

Dibawah kendali imperium, sains digunakan sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan, mengeksplorasi bumi sebesar-besanya, meningkat produksi, melumpuhkah bahkan memusnahkan manusia lain yang menjadi lawannya. Revolusi sains yang terus berlanjut tidak hanya memudahkan kehidupan manusia, namun sudah menjadi alat kekuasaan dan keserakahan manusia.

Petaka sains yang spektakuler dalam 500 tahun terakhir adalah uji coba peledakkan bom atom di new meksiko yang selanjutnya menimbukan duka berkepanjangan di Hiroshima dan Nagasaki. Petaka sains lainnya adalah mulai tidak terkendalinya penelitian rekayasa genetika yang mengubah DNA hewan dan tumbuhan untuk peningkatan produksi. 

Bahkan sudah sampai pada proyek penelitan  rekayasa DNA Manusia. Jika manusia tidak mampu mengerem ego pengembangan sains yang tidak bertanggung jawab, bukan mustahil manusia bisa musnah akibat ulahnya sendiri.

Manusia mampu survive dan memperoleh kemudahan hidup dengan sains, namun juga menjadi ancaman kehidupan dibumi jika tidak terkendali. Bagi kita yang menggeluti sains harus mempertanggung jawabkan apa yang kita kembangkan. 

Jangan sampai ego kita seperti yang digambarkan oleh al-Qur'an : Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan". (Al-Baqarah :11)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun