Mohon tunggu...
Syahdio Jr
Syahdio Jr Mohon Tunggu... -

urang dayak

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pupuk Limbah dari Kelapa Sawit

15 Oktober 2017   20:37 Diperbarui: 15 Oktober 2017   21:04 3134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pupuk kompos adalah bahan organik yang telah mengalami fermentasi atau dekomposisi yang dilakukan oleh mikroorganisme.Penggunaan pupuk organik dengan menggunakan janjang kosong ini tentunya sangat memeberikan efek positif dan suatu terobosan baru bagi kita, khususnya untuk masyarakat petani kelapa sawit tentuny karana dengan menggunakan jangkos (janjang kosong) atau juga biasa di sebut tandan kosong, dari pengolahan pabrik ini. 

Dimana suatu pabrik mengolah dan memperoduksi kelap asawit untuk menghasilkan susatu peroduk tertentu, misalnya minyak goreng, oli, dan lain sebagainya. Dari kegiatan itu tentunya menyisakan limbah yang yang tidak wajar dan tidak tau entak kmana untuk membuang dan menjauhkan limbah tersebut agar tidak mengganggu kegiatan, aktifitas, pemandangan dan yang lebih sulit adalah limbah tersebut membuat area semakin sempit sehingga dan pada akhirnya di buang sembarangan.

 Dan akibat dari aktifitas tersebut adalah janjangan kosong bertaburan dimana-mana serta aroma penguapan dari janjang kosong tersebut pun menggangu atau mengakibatkan pencemaran udara di sekitar area pembuangan tersebut, dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan. Kini janjang kosong bukan lagi suatu suatu masalah perusak lingkungan yang sulit di atasi dalam kehidupam, malahan masalan ini dapat menjadikan bisnis yang menjanjikan dan memiliki nilai manfaat yang tinggi bagi kehidupan.

Janjang kosong dapat kita jadikan pupuk untuk organik, tentunya yang alami serta sangat ramah lingkungan. Janjang kosong ini dapat kita di buat pupuk dengan melakukan beberapa tahapan jika ingin mendapatkan pupuk yang maksimal yaitu harus melalui beberapa tahapan dengan cara sebagai berikut;

  • Tahap menggilinngan atau penghancuran terhadap yang di lakukan kepada janjang kosong dengan tujuan agar nantinya janjang kosong ini mudah untuk terurai nantinya, jika tidak di lakukan dengan peroses penghancura maka janjang kosong akan cukup lama untuk terurai dan hancur hingga sangat sulit mengalami pelapukan dan akan lama pula di serap tanaman.
  • Jika ingin lebih mendapatkan kualitas pupuk dari tangkos ini dengan hasil yang maksimal maka kita bisa menambahkan beberapa jenis pupuk salah satuanya adalah dengan menambahkan pupuk dulomit cair yang sudah di campur dengan air kemudian di siramkan di tangkos tersebut agar menyerap di tangkos.
  • Selanjutnya hasil tersebut kita tutup rapat dengn tujuan agar tangkos tersebut mengalami peroses pendinginan dengan jangka waktu kurang lebih satu minggu jangkos tersebut harus mengalami dua kali pembalikan dengan tujuan agar tidak terjadi penumpuan air di bagian bawah.
  • Setelah seminggu pupuk tersebut pun dapat dikemas atau di pupukan langsung ke tanaman. Tapi jika ingin di kemas terlebih dahulau di endapkan agar air dari tangkos tersebut mengering, sehingga dapat masuk dalam kemasan dengan tidak terjadi penguapan dalam kemasan.

Tentunya dengan beralih mengunakan pupuk ini masyarakat akan lebih mengirit dalam penggunakan pupuk kimia, jika harus memebeli pupuk kimia dengan harga terlampau tinggi kini dapat di ganti dengan pupuk organik yang serbaguna dan harga yang relatif terjangkau, kababar ini sangat menggem birakan bagi para petani, lebih-lebih petani kelapa sawit sendiri karana sebenarnya tanpa di hancurkan pun tandan kosong ini dapat di gunakan langsung, 

khususnya pada tanaman kelapa sawit sendiri misalny caitu dengan cara menimbun atau menumpuk janjang kosong pada pasar mati (jalur kosong). Cara ini sudah banyak di gunakan oleh masyarakat petani kelapa sawit dan perusahaan-perusahaan kelapa sawit, karna dengan cara ini ternyata lebih efektif meningkatakan peroduksi kelapa sawit, salah satunya adalah peningkatan yang terlihat pada pohon sawit yaitu daun tampak lebiuh hijau dan bobot buah lebih berat,

Bukan hanya tandan kosong limbah yang di hasilkan pabrik namun masih ada abu dari pembakaran dari karnel yang di hasilkan oleh pabrik yaitu abu. Tentunya abu ini pun suatu pupuk organik dari biji karnel yang dapat kita jadikkan sebagai tambahan dari jangkos tersebut abu ini tidak perlu banyak lagi peroses karana sudah terbuang dan terbentuk menjadi limbah dalam bentuk ini hanya tinggal memerlukan peroses pendinginan saja, dengan cara  mencampur abu tersebut dengan tanah dan air secukupnya karana abu tidak dapat meresap kedalam tanah seperti limbah cair, peroses pencamuran tanah ini bertujuan agar bau dapat tercampr dengan tanah secara merata, sehingga saat di pupukkan ke tumbuhan suhu yang dihasilkan oleh abu tersebut tidak lagi sepanas suhu sebelumnya tentunya. 

Dan tentunya ini bertujuan agar tanaman yang dipupuk tidak mati akibat pengupaan tanah akibat abu tersebut. Pupuk ini sangat baik untuk di pupukan ketanaman kelapa sawit, karna di sekitar piringan kelapa sawit pasti selalau lembab karna tertutupi oleh daun dari kelapa sawit tersebut sehingga tidak terkena sinar matahari langsung.

Limbah yang tidak kalah banyak manfaatnya adalah limbah cair dari pabrik selain dapat di manfaatkan sebagai sebagai pembangkit listrik tenaga uap, limbah pabrik dari kelapa sawit ini dapat kita jadikan pupuk juga untuk tanaman di sekitar kita. Lagi-lagi ini dapat kita gunakan untuk tanaman kelapa sawit lagi penggunaan pupuk ini sangat sederhana, kita dapat menaruh limbah cair ini diberbagai tempat, misalnya kita dapat memupukan limbah ini di jalur kosong sawit agar tidak mengganggu aktivitas panen, terutama dalam pemungutan berondol dari kelapa sawit. Limbah dari kelapa sawit ini sangat bagus kara dapat menjaga kondisi tanah selalu lembab, sehingga akar kelapa sawit mudah maenjalar dan mucul kepermukaan.

Dengan menggunakan pupuk organik seperti ini bukan berarti kita harus menghilangkan pupuk kimia dalam perawatan kebun kita terutama kebun kelapa sawit, kegiatan ini kita lakukan agar dapat mengurangi pengunaan pupuk kimia serta selain itu kita pun, tentunya dapat mengurangi biaya peroduksi dalam perawatan. Mengpa kita masih membutuhkan pupuk kimia? Hal ini diakibatkan karna keterbatasan dalam pupuk organik oleh sebab itulah kita harus menyeimbangkan antara pupuk kimia  dan pupuk organik agar kita dapat menghasilkan panaen yang melimpah dan tanaman yang bagus. Dan tentunya tidak memeiliki dampak yang buruk pada ekosistem di sekitarnya.

Inilah manfaat dari kelapa sawit meskipun banyank menimbulkan dampak negatif  namun ada banyak pula dampak negatifnya, tinggal kita saja mampu atau tidak menyeimbangkannya serta memenfaatkannya dari hal yang  negatif menjadi positif, seperti penggunaan limbah dari pabrik ini. Namanya saja sudah limbah berarti dapat kita terlintas di pikiran kira bahwa itu adalah suatau kotoran yang harus kita buang dan di hindari jauh-jauh.tapi ternyata justru tidak sesuai dengan pemikiran kita tadi, ternyata limbah tersebut mengandung banyak manfaat bagi kehidupan kita. Inilah kegiatan mengubah hal negatif menjadi positif.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun