Mohon tunggu...
syahdillaaa
syahdillaaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jeffrey C. Alexender: Teori Konflik terhadap Fungsionalisme Struktural

4 Oktober 2022   16:16 Diperbarui: 5 Oktober 2022   04:54 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BIOGRAFI

pertama-tama megenai siapa itu Jeffrey C.Alexander ,lahir pada tanggal 30 Mei tahun 1947, di Milwaukee, Wisconsin. beliau adalah seorang sosiolog Amerika, dan ahli teori sosial terkemuka. tokoh pendiri di sekolah sosiologi budaya, Alexander juga memperoleh gelar Bachelor of Arts dari Harvard University pada tahun 1969 dan gelar Doctor of Philosophy dari University of California, Berkeley, pada tahun 1978. pada masa-masa awal hari intelektual beliau telah sibuk dengan problem tindakana sosial  dan ketertiban sosial dengan mengembangkan pendekatan untuk problem-problem yang bisa menghindari pemikiran ekstrim satu dimensi. teoritis Alexander muncul pertama kali pada akhir 1960-an dan awal 1970-an,pada awal 1970-an. Alexander tidak merasa puas dengan marxisme yaitu ( kiri baru ) sebagian karena alasan-alasan politis dan empiris pembalikan ( kiri baru ) kearah sekteranianisme dan kekerasan membuat alexander takut dan tertekan sedangkan krisis watergate memperlihatkan amerika untuk mengkritik diri sendiri , alexander memutuskan bahwa masyarakat demokratis kapitalis memberikan peluang untuk inklusi,pluralisme,dan pembaruan yang tidak dapat di remehkan bahkan dalam versi kiri baru pemikiran marxian 

ada lagi alasan teoritis yang lebih abstrak untuk meninggalkan pendekatan marxian menuju sintesis yang ada di belakangnya ketika Alexander terlibat semakin penuh dalam teori klasik dan kontemporer, Alexander  menyadari bahwa sintesis tersebut di capai dengan cara menghubungkan marxisme-fenomenologis,marxisme-kultural,marxisme-fenomenologis, daripada dengan cara menyingkapkan kategori-kategori sentral tindakan dan ketertiban dalam kenyataanya kategori-kategori neo-marxis mengenai kesadaran tindakan komunitas dan kebudayaan adalah kotak-kotak hitam kesadaran itu membawa Alexander ke tradisi tradisi yang menyediakan sumber-sumber daya teoritis yang telah menarik marxisme . Alexander dalam usaha penelitian tingkat sarjana di bimbing oleh Robert N,Bellah dan ,NeilSmelser.ide-ide mereka tentang kebudayaan,struktur sosial,dan teori sosiologis

TEORI  

teori konflik berkembang sebagai reaksi terhadap  fungsionalisme struktural ,seperti fungsionalisme ahli teori konflik berorientasi ke studi struktur dan institusi sosial, dalam karya dahrendorf pendirian teori konflik dan teori fungsional di sejajarkan,menurut para fungsionalis masyarakat adalah statis atau masyarakat berada dalam keadaan berubah secara seimbang tapi menurut dahrendorf dan teoritisi konflik lainya setiap masyarakat setiap saat tunduk pada proses perubahan. fungsionalis cenderung melihat masyarakat secara informal di ikat oleh norma,nilai,dan moral. sedangkan teoritis konflik melihat apapun keteraturan yang terdapat dari masyarakat berasal dari pemaksaan terhadap anggotanya oleh mereka yang berada di atas.kemudian saya mengenal teori  ini dari buku teori sosiologi modern didalam buku ini menjelaskan bahwasanya alexander menunjukan bahwa Durkheim dan Weber menyediakan teori-teori luas mengenai budaya yang di abaikan oleh Max dan bahwa Weber betul-betul mengembangkan sintesis sosiologis nyata yang pertama.tapi alexander menyimpulkan bahwa pada akhirnya Durkheim bergerak ke arah idealistik dan Weber mengembangkan pandangan mekanistik terhadap masyarakat modern.  terkhir alexander berusaha menciptakan kembali kerangka kerja untuk melakukan sintesis, sosiological theory since world war ll (1987b). Alexander  menyatakan bahwa pembagian-pembagian di dalam sosiologi pos-parsonsian diantara teori konflik dan ketertiban pendekatan mikro-dan makro pandangan-pandangan struktural dan kultural tidak bermanfaat pengelompokan-pengelompokan tersebut mengaburkan proses-proses sosial dasar seperti pertandingan ketertiban dan konflik yang terus berlanjut dan dimensi-dimensi masyarakat yang yang dikotomi dan selalu berkelindan 

contoh dari fungsionalisme struktural yaitu salah satunya perubahan sosial. sebagian dari masyarakat yang akan menimbulkan perubahan lainya,pemerintah menyediakan adanya suatu lembaga pendidikan tentunya itu dapat menjadi salah satu contoh,karena masyarakat yang ingin hidup  dengan tenang tanpa khawatir ketika nanti akan terjadinya bentuk perubahan sosial maka mau tidak mau haru memiliki pendidikan yang tinggi.

REFERENSI

Ritzer, George. Teori Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Alexander,Jeffrey C,.and Smith,Philip,2001,'The strong program in Cultural  theori:elements of a structural Hermeneutics'in jonathan turner(ed) Handbook of sociological theory,new york:kluwer akademic/plenum publishers

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun