BIOGRAFI
pertama-tama megenai siapa itu Jeffrey C.Alexander ,lahir pada tanggal 30 Mei tahun 1947, di Milwaukee, Wisconsin. beliau adalah seorang sosiolog Amerika, dan ahli teori sosial terkemuka. tokoh pendiri di sekolah sosiologi budaya, Alexander juga memperoleh gelar Bachelor of Arts dari Harvard University pada tahun 1969 dan gelar Doctor of Philosophy dari University of California, Berkeley, pada tahun 1978. pada masa-masa awal hari intelektual beliau telah sibuk dengan problem tindakana sosial  dan ketertiban sosial dengan mengembangkan pendekatan untuk problem-problem yang bisa menghindari pemikiran ekstrim satu dimensi. teoritis Alexander muncul pertama kali pada akhir 1960-an dan awal 1970-an,pada awal 1970-an. Alexander tidak merasa puas dengan marxisme yaitu ( kiri baru ) sebagian karena alasan-alasan politis dan empiris pembalikan ( kiri baru ) kearah sekteranianisme dan kekerasan membuat alexander takut dan tertekan sedangkan krisis watergate memperlihatkan amerika untuk mengkritik diri sendiri , alexander memutuskan bahwa masyarakat demokratis kapitalis memberikan peluang untuk inklusi,pluralisme,dan pembaruan yang tidak dapat di remehkan bahkan dalam versi kiri baru pemikiran marxianÂ
ada lagi alasan teoritis yang lebih abstrak untuk meninggalkan pendekatan marxian menuju sintesis yang ada di belakangnya ketika Alexander terlibat semakin penuh dalam teori klasik dan kontemporer, Alexander  menyadari bahwa sintesis tersebut di capai dengan cara menghubungkan marxisme-fenomenologis,marxisme-kultural,marxisme-fenomenologis, daripada dengan cara menyingkapkan kategori-kategori sentral tindakan dan ketertiban dalam kenyataanya kategori-kategori neo-marxis mengenai kesadaran tindakan komunitas dan kebudayaan adalah kotak-kotak hitam kesadaran itu membawa Alexander ke tradisi tradisi yang menyediakan sumber-sumber daya teoritis yang telah menarik marxisme . Alexander dalam usaha penelitian tingkat sarjana di bimbing oleh Robert N,Bellah dan ,NeilSmelser.ide-ide mereka tentang kebudayaan,struktur sosial,dan teori sosiologis
TEORI Â
teori konflik berkembang sebagai reaksi terhadap  fungsionalisme struktural ,seperti fungsionalisme ahli teori konflik berorientasi ke studi struktur dan institusi sosial, dalam karya dahrendorf pendirian teori konflik dan teori fungsional di sejajarkan,menurut para fungsionalis masyarakat adalah statis atau masyarakat berada dalam keadaan berubah secara seimbang tapi menurut dahrendorf dan teoritisi konflik lainya setiap masyarakat setiap saat tunduk pada proses perubahan. fungsionalis cenderung melihat masyarakat secara informal di ikat oleh norma,nilai,dan moral. sedangkan teoritis konflik melihat apapun keteraturan yang terdapat dari masyarakat berasal dari pemaksaan terhadap anggotanya oleh mereka yang berada di atas.kemudian saya mengenal teori  ini dari buku teori sosiologi modern didalam buku ini menjelaskan bahwasanya alexander menunjukan bahwa Durkheim dan Weber menyediakan teori-teori luas mengenai budaya yang di abaikan oleh Max dan bahwa Weber betul-betul mengembangkan sintesis sosiologis nyata yang pertama.tapi alexander menyimpulkan bahwa pada akhirnya Durkheim bergerak ke arah idealistik dan Weber mengembangkan pandangan mekanistik terhadap masyarakat modern.  terkhir alexander berusaha menciptakan kembali kerangka kerja untuk melakukan sintesis, sosiological theory since world war ll (1987b). Alexander menyatakan bahwa pembagian-pembagian di dalam sosiologi pos-parsonsian diantara teori konflik dan ketertiban pendekatan mikro-dan makro pandangan-pandangan struktural dan kultural tidak bermanfaat pengelompokan-pengelompokan tersebut mengaburkan proses-proses sosial dasar seperti pertandingan ketertiban dan konflik yang terus berlanjut dan dimensi-dimensi masyarakat yang yang dikotomi dan selalu berkelindanÂ
contoh dari fungsionalisme struktural yaitu salah satunya perubahan sosial. sebagian dari masyarakat yang akan menimbulkan perubahan lainya,pemerintah menyediakan adanya suatu lembaga pendidikan tentunya itu dapat menjadi salah satu contoh,karena masyarakat yang ingin hidup  dengan tenang tanpa khawatir ketika nanti akan terjadinya bentuk perubahan sosial maka mau tidak mau haru memiliki pendidikan yang tinggi.
REFERENSI
Ritzer, George. Teori Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Alexander,Jeffrey C,.and Smith,Philip,2001,'The strong program in Cultural  theori:elements of a structural Hermeneutics'in jonathan turner(ed) Handbook of sociological theory,new york:kluwer akademic/plenum publishers