Mohon tunggu...
Syahdan Cahya Nugraha
Syahdan Cahya Nugraha Mohon Tunggu... Auditor - Penulis Daring

Amorfati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Palestina dan Korelasi dengan Indonesia

17 Maret 2021   21:35 Diperbarui: 17 Maret 2021   21:46 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tahukah Kamu?

Sejarah Palestina khususnya Yerusalem adalah sejarah dunia, tanah itu dulu pernah dipandang sebagai pusat dunia dan kini pandangan itu bahkan lebih tepat dari yang pernah terjadi sebelumnya. kota itu kini menjadi fokus pertarungan antar-agama Abrahamik, tempat suci bagi fundamentalisme Kristen, Yahudi dan Islam yang kian populer, arena pertempuran strategis benturan peradaban, garis depan pertempuran antara atheisme dan agama, pusat pesona sekuler, objek konspirasi yang memabukan dan mitos internet yang terjadi di tanah itu, serta panggung gemerlap untuk kamera-kamera dunia dalam berita dua puluh empat jam. Kepentingan ke agamaan, politik dan media saling menyuapi.

Usai Kekalahan Ottoman pada perang dunia 1 yakni pada (1914 -- 1918) wilayah Palestina Israel sejak 1922 berada di bawah mandat Inggris. Peluang kaum Zionis untuk mendirikan negara Israel pun semakin terbuka lebar, di mana Inggris sebagai pemenang Perang Dunia pertama memberikan wilayah kepada bangsa Yahudi melalui Deklarasi Balfour.

Pada akhir November 1947 PBB mengadakan sidang terkait permasalahan yang terjadi di tanah Palestina, hingga pada tahun 1948 ketika Mandat solusi 2 wilayah melalui PBB yang berisi pembagian wilayah Palestina tersebut menjadi 2 antara bangsa Yahudi dan bangsa Arab dengan Yerusalem berada dalam kendali Internasional atau wilayah Netral. Baik Muslim maupun Yahudi memiliki klaim-klaim historis yang tak bisa dimakzulkan. Begitu juga Yahudi punya hak yang sama untuk hidup di dalamnya, rencana tersebut di beri julukan Pembagian Palestina atau Resolusi 181.

Namun bangsa Arab menolak rumusan tersebut, hingga terjadinya perang antara Bangsa Arab dan Israel contoh operasi atau pertempuran seperti Operation Cast Lead ( 2008), Operation Pillar of Defense ( 2012), dan Operation Protective Edge ( 2014) dan (The Six Day War) yang berlangsung dari tanggal 5-10 Juni 1967. perang antara Bangsa Arab (Mesir, Suriah, Yordania, Iraq) dan Israel, pertempuran itupun diakhiri dengan kemenangan Israel. Pertempuran-pertempuran tersebut mengakibatkan penyusutan wilayah Palestina.

Dengan kekalahan Arab tersebut, terjadi pendudukan perang yang diterapkan Israel pada tahun 1948 dengan jalan mengusir orang-orang Arab dari Palestina. Setiap desa atau pemukiman Arab yang tidak menyerah kepada kekuatan Israel akan dihancurkan dan orang-orangnya diusir. 

Dalam kurun waktu satu tahun 1948-1949 sebanyak 400 Desa di palestina hilang dari peta, secara keseluruhan 600 ribu-700 ribu orang Palestina meninggalkan dan kehilangan rumah mereka. Israel menggunakan tekanan dan kekuatan untuk mengusir orang-orang Palestina dari tanah yang telah mereka tempati selama berabad-abad untuk menjadi pemukiman yahudi, sehingga sekarang orang-orang Palestina berkumpul di Jalur Gaza.

Lalu apa hubungannya hal tersebut dengan Kita?

Pada tahun 1955 sebanyak 29 negara mengadakan konferensi Asia-Afrika, dan Palestina ikut serta dalam konferensi yang dunia Barat kenal sebagai Bandung Spirit. Tujuan utama konferensi negara - negara Non blok tersebut salah satunya ialah menghapus penjajahan diatas dunia.

Namun hingga kini Palestina tidak kunjung merdeka meski 137 Negara di dunia mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, bahkan sampai saat ini Palestina belum menjadi anggota tetap PBB, hanya menjadi tamu undangan tetap. Dengan pendapatan rakyat Palestina hanya berkisar rata-rata 2 dollar per hari, diberi jatah listrik hanya 4 jam per hari, sebuah krisis yang enggan kita lalui.

Sebagai negara Islam terbesar di dunia sudah selayaknya kita peduli kepada Palestina, bila bukan karena persamaan antar agama pun kita dituntut untuk peduli atas nama kemanusiaan. Begitu banyak cara untuk peduli terhadap sesama manusia yakni dengan doa, memberikan rezeki lebih kita dan sebagainya, seperti yang negara kita lakukan salah satu bentuk kepedulian terhadap rakyat palestina ialah membuat salah satu rumah sakit terbesar di Gaza yang di bernama Indonesian Hospital, membantu dalam hal sandang maupun pangan, dan memperjuangkan kemerdekaan palestina melalui Dewan keamanan dunia atau PBB.

Semoga atas dasar kemanusiaan tersebut menjadi tonggak perdamaian antar 2 wilayah tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun