Mohon tunggu...
Syahda Audina Indana
Syahda Audina Indana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa fakultas ekonomi

Seorang mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melestarikan Budaya Indonesia "Batik"

24 Desember 2021   22:01 Diperbarui: 25 Desember 2021   09:14 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MELESTARIKAN BUDAYA INDONESIA " BATIK"

Batik adalah kain khas Indonesia yang dibuat dengan cara menuliskan atau melapisi kain tersebut dengan lilin pada kain tersebut kemudian proses pembuatannya dilakukan dengan cara yang memiliki ciri khas tersendiri. Sejak 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya dengan ciri khasnya. 

Tahukah Anda tentang batik saat ini?Warisan budaya Indonesia kini mulai mengglobal karena memiliki nilai seni yang tinggi. Dimulai pada masa pemerintahan Majapahit dan kemudian dilanjutkan oleh negara-negara lain. pemerintah. Beberapa dokumen sejarah menunjukkan bahwa batik dibuat terutama di kerajaan Mataram, Yogyakarta dan Solo.

Setiap batik memiliki tema dan coraknya masing-masing, pada zaman dahulu menjadi indikator status sosialnya, bahkan hingga saat ini beberapa tema batik tradisional masih digunakan oleh para penghuni keraton di Yogyakarta dan Surakarta. daerah asal.

Ketrampilan membatik ini menjadi salah satu mata pencaharian wanita zaman dahulu, karena pekerjaan ini khusus untuk wanita. Seiring berjalannya waktu, muncullah jenis batik cap yang disebut dengan teknik batik modern. Selesai hanya dalam 2 sampai 3 hari, sedangkan membatik bisa selesai dalam 2 sampai 3 bulan untuk 1 kain batik.

Batik yang awalnya hanya sebagai pakaian berdasarkan kerajaan, dengan berkembangnya zaman kini batik dapat dipakai oleh semua kalangan masyarakat baik laki laki juga perempuan. 

Perkembangan corak batik bisa ditentukan sang budaya asing misalnya corak tiongha yang memakai rona merah cerah dan motif burung phoneix. Padahal dalam zaman dulu corak tadi hanya dipakai sang orang tertentu.

Di Indonesia terdapat banyak motif batik dengan makna yang berbeda beda diantaranya:

  • Pola batik parang = pola ini merupakan pola tertua asli Jawa dan memiliki arti pantang menyerah. Motif ini seperti ombak, seperti ombak laut yang tidak pernah berhenti bergerak. Ini memiliki arti yang sama  dengan  batik alasan ini, yaitu pantang menyerah.
  • Pola batik sido asih = pola ini memiliki makna yang berarti cinta yang tidak akan pernah berhenti, sehingga motif batik ini sering digunakan oleh pengantin wanita Jawa dengan maksud agar pernikahan mereka langgeng dan selalu penuh cinta
  •  Pola batik truntum = pola dari batik ini diawali dengan kisah Pakubuwono III yang akan menikah lagi agar mendapat keturunan karena sang istri belum juga hamil. Akhirnya ratu Beruk melukis pola ini dengan ketelatenan sehingga mengurungkan niat Pakubuwono III untuk menikah lagi. Pola ini sering digunakan oleh orang tua yang akan menikahkan anaknya dengan artian cinta tulus dan ikhlas tanpa syarat, abadi dan berkembang.
  • Dan motif batik lainnya

Batik dulunya hanya selembar kain dengan pola yang menarik. Namun dengan berkembangnya zaman, batik dapat digunakan sebagai pakaian untuk acara-acara resmi. 

Setelah era Orde Baru, pakaian batik juga digunakan sebagai pakaian resmi untuk siswa sekolah dan pejabat negara. Model dan warnanya semakin beragam. 

Bahkan banyak orang yang mau belajar membatik tradisional karena nilai estetikanya.Meskipun terdapat banyak desain batik terbaru, namun desain batik tradisional tetap mempertahankan desainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun