Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bait-bait Bulan Sabit dan Elegi Pagi: Puisi

15 Mei 2023   13:51 Diperbarui: 15 Mei 2023   14:07 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mediaindonesia.com

BAIT-BAIT BULAN SABIT

Jari-jari rumput menari-nari meraba-raba mencari bulan, ketika angin berhenti menyanyi sunyi. Mungkin, aku tidak tahu di luar sana ada jerit bayi minta kelahiran atau perempuan bisu ditikam cemas yang tiada henti. Dan mungkin, kau lupa sejarah mengalir pada raga. 

Bulan sabit di sudut langit tidak akan menurunkan angin di matamu atau menoreh cahaya menembus cakrawala. Barangkali hanya jemari menari-nari meraba-raba menggapai mimpi mengendap-endap diantara rerumputan tak punya kata, hanya jari-jari melantunkan nada bisu pada lengkung bulan sabit.

ELEGI PAGI

Dari sudut atap rumahku terbang sepasang burung dan mempermainkan cinta di sela-sela daun mangga. Pagi dengan tiupan angin lemah menambah syahdu percintaan itu. Si betina melompat ke daun jambu diiringi manja kejaran si jantan, dengan bahasa hanya mereka yang tahu; kasih membisu dalam langit biru. 

Daun-daun menari lembut, aku hanya diam dan tak lama kemudian embun pada rerumputan berganti lembut sinar mentari. Pasangan yang bercinta terbang menuju entah, mungkin menyongsong  cita yang terikat dalam ikrar.

Sumber Puisi: Syafruddin (shaff) Muhtamar, Sujud, Kumpulan Puisi, Penerbit Pustaka Refleksi, 2007.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun