Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pangeran Hussein di Tampuk Monarki

14 September 2022   22:34 Diperbarui: 14 Oktober 2022   07:27 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

96 "peluruh" Meriam ditembakkan dari kapal induk Inggris. Dentumannya menggetarkan dinding-dinding kapal HMS Queen Elisabet. Moncong Meriam mengarah ke kastil Cardiff, Edinburgh dan Hillsborough. Tembakan-tembakan penghormatan, atas berita duka.

Ratu Elizabet II telah mangkat di usia 96 tahun. 70 tahun tahta monarki ditangannya tergenggam. Rabu, 8 September 2022, kematian memisahkannya dari tahta kekuasaan itu, sejak dinobatkan tahun 1952, di usia 25 tahun.

Diperkebunan musim panasnya, di kastil Balmoral, Ratu Elizabet II mengembuskan nafas akhir. Jenazahnya dipulangkan ke London, melintasi desa-desa indah Scotlandia, dengan penghormatan takzim dari rakyat  disepanjang jalan-jalan perdesaan.

Rakyat Inggris berduka. Negara-negara lingkaran mornarki 'persemakmuran' kehilangan Ratu yang dimuliakan. Pemimpin-pemimpin seluruh dunia berbelasungkawa. Seorang Ratu, Ibu dan Nenek yang memimpin sebuah bangsa besar di benua Eropa, pergi untuk selamanya.

Dikenal umum, monarki Inggris merupakan salah satu pemerintahan klasik tertua Eropa. Bermula dari monarki-monarki kecil Skotlandia abad Tengah, sejarahnya membentang pajang hingga abad mutakhir kini.

Adalah Magna Carta, dokumen konstitusional yang telah memberi dasar kokoh kestabilan monarki Inggris Raya ini. Sekaligus, memberinya jalan di abad Modern menuju Persemakmuran Inggris bertipe republikan. Hingga di abad 19, kakaisaran tua ini, telah menguasai seperempat permukaan bumi.

Dalam sejaranya yang panjang itu, monarki Inggirs turut membawa serta cerita-cerita kontroversinya. Memberi warna gelap dan terang kekuasaan dalam istana raja atau ratu. Tidak di abad klasik, ataupun di abad modern. Dari 'perang' agama di abad silam, hingga skandal-skandal moral di era mutakhir. Melewati ragam implikasi kebijakan politik, dari war world, runtuhnya tembok berlin hingga Brexit.

Kini tahta monarki tua itu dipimpin Charles Philip Arthur George atau Raja Charles III. Putra mahkota mediang Ratu Elizabet II. Dengan ketaatan pada 'konstitusi' monarki, Ia harus rela menunggu hingga usianya 73 tahun untuk duduk di tahta kekuasaan.

Jalur warisan ketahtaan monarki ini merentang jauh hingga ke Raja Charles I, berkuasa di abad 16. Bahkan lebih jauh lagi ke abad 9 di pulau Britania Raya, dengan akar dinasti-dinasti kerajaan Anglo-Saxon.

Hari sabtu, memasuki minggu kedua bulan September 2022, 2 hari kabung yang masih kental di London. Dari atas balkon istana St. James, kenaikan tahta Charles Philip Arthur George di umumkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun