RENUNG SENJAKALA
Waktu yang cacat dan telah purba dimusium-musium masa lalu, ia akan hanyut kembali pada sungai mengalir, untuk datang menyempurnakan dirinya pada masa depan.
Seperti perjalanan rohani sang sufi, yang pada anak tangga pertama langkah kakinya, ia mengenakan baju derita hingga ia tiba pada anak tangga terakhir tujuannya, ia mengenakan mahkota cinta di puncak kebahagiaan abadi.
Kebenaran yang datang pada awal waktu ia akan tiba pada akhir waktu, demikian kata sang sufi.
Sumber: Syafruddin (shaff) Muhtamar, Nyanyi Lirih 1001 Malam, Kumpulan Puisi, Penerbit Refleksi, 2008.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!