Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Puisi: Mata Zionis dan yang Berbohong tentang Waktu

23 April 2022   16:51 Diperbarui: 23 April 2022   16:57 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MATA ZIONIS

Nyalang matanya memperhatikan setiap gerakmu menggendong bulan dan merengkuh matahari. Awas geraknya mengendus setiap langkahmu, seperti anjing yang mengawasi mangsa. Kewaspadaan lawanmu menjadi wajar sebab cahaya bulan dan sinar matahari adalah mahkota setiap  harapan.

Nyalang mata para perampok mengamati singgasanamu yang berkilau emas hati yang diberkahi. Awas tingkahnya menyusun taktik perampasan setiap degub jantungnya yang iri. Tetapi kewaspadaanmu yang lalai telah membuat kantong-kantong jaketnya menyembul oleh harta warisanmu yang hilang.

Kelalaian hati adalah pintu pasti tembusnya mata perampok yang nyalang, yang  mengawasimu tanpa kedipan. Lihatlah terompah nabimu telah raib di taman mesjid Al-Quds.

 

YANG BERBOHONG TENTANG WAKTU

Sepotong duka menjadi keping dari reruntuhan jiwa yang malang. Mulut-mulut serakah monyet-monyet rimba telah membohongi sejarah bahwa waktu berakhir tepat di tapal batas pandangan. Sepotong duka itu adalah milik para penikmat kata-kata yang bergembira di antara jalinan kebohongan zaman.

Sumber: Syafruddin (Shaff) Muhtamar, Nyanyi Lirih 1001 Malam (kumpulan puisi), Penerbit Pustaka Refleksi, 2008.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun