Mohon tunggu...
Syafril Rahmat Umar
Syafril Rahmat Umar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Fisika

Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Informasi dan Pendidikan di Wisata Religi Demak pada Era Pandemi Covid-19

31 Desember 2021   14:53 Diperbarui: 31 Desember 2021   15:25 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Masjid Agung Demak

Covid-19 masuk ke Indonesia pertama kali pada bulan Maret 2020, penyebaran virus corona sangat cepat sehingga menjadi pandemi di seluruh dunia terutama Indonesia. Pada bulan Juli 2020 angka virus corona melonjak tinggi di Indonesia, yang menyebabkan pemerintah mengambil keputusan dengan diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). PPKM memiliki tingkat level tersendiri, mulai dari level 4 (ketat prokes) hingga level 1, saat ini di Demak masih status level 3 (Pemkab., 2021).

Dalam masa PPKM, masyarakat dihimbau untuk tetap berada dirumah saja. Oleh karena itu, banyak sektor yang terdampak seperti sektor pariwisata, tempat peribadatan, dan pendidikan, dan sebagainya. Salah satu sektor yang sangat terdampak yaitu sektor pariwisata yang mengakibatkan wisatawan menjadi berkurang dan perekonomian di daerah tersebut menurun. Terdapat banyak pilihan wisata religi untuk masyarakat Indonesia, salah satunya adalah wisata religi dengan mengunjungi makam atau petilasan leluhur maupun tokoh agama tertentu (Fitriani., 2020).

Hal ini juga memberi dampak pada salah satu wisata religi di kabupaten Demak yaitu berkurangnya peziarah dan wisatawan yang berkunjung pada kawasan wisata religi. Wisata religi Kabupaten Demak yang menjadi daya tarik wisatawan adalah makam sunan Kalijaga dan Masjid Agung Demak. Makam sunan Kalijaga terletak tepatnya di Jl. Raden Sahid, Kadilangu, kecamatan Demak, kabupaten Demak dan Masjid Agung Demak terletak di desa Kauman Bintoro Demak. Kedua wisata religi tersebut tidak pernah sepi sebelum adanya pandemi, namun setelah adanya pandemi covid-19 wisata religi dibatasi protokol kesehatan yang tidak memungkinkan adanya kerumunan (Maulana., 2021).

Gambar 2. Museum Masjid Agung Demak
Gambar 2. Museum Masjid Agung Demak

Pengelola wisata di Masjid Agung Demak menyatakan bahwa penerapan protokol kesehatan selalu dilakukan untuk menghindari munculnya klaster baru covid-19, karena selama masa pandemi covid-19 kawasan wisata religi tetap buka atau beroperasi. Pernah ditutup total karena melihat semakin tingginya kasus yang terpapar covid-19. Pada saat ini karena kasus covid-19 di Demak sedikit mereda, maka kembali dibuka tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat. Media informasi mengenai protokol kesehatan dan informasi lainnya selalu di papan informasi dan tempat-tempat tertentu untuk memberikan pengarahan kepada pengunjung. Media informasi dibuat semenarik mungkin agar pengunjung dapat teralihkan untuk membaca informasi yang ada di sekitarnya (Rachmat., 2021).

Gambar 3. Makam Sunan Kalijaga
Gambar 3. Makam Sunan Kalijaga

Pengembangan dari sektor informasi dan pendidikan yaitu dengan menyediakan sarana literasi  yaitu adanya museum peninggalan bersejarah Masjid Agung Demak dan menambah variasi pada platform informasi sehingga akan meningkatkan literasi dan membuat menarik pengunjung, Pemerintah daerah dan masyarakat lokal lebih aktif dalam mempromosikan potensi wisata melalui media masa, agar semakin banyak diketahui oleh calon wisatawan dan dapat bersaing dengan wisata yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun