Mohon tunggu...
Syafiya NisrinaHanifah
Syafiya NisrinaHanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 2020

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030070

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ingin Menjadi Milenial Cerdas secara Finansial? Ini Dia Tipsnya!

25 Juni 2021   11:28 Diperbarui: 25 Juni 2021   11:42 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa sih yang gak mau jadi milenial cerdas, apalagi dalam finansial. Menjadi milenial yang cerdas dalam finansial bukan lah hal yang mudah, pastinya ada tips n trik nya. Mungkin beberapa dari kalian udah melakukan hal-hal tersebut, dan secara tidak sadar kalian juga sudah menjadi salah satu bagian dari milenial yang cerdas secara finansial.

Tapi emang buat apa sih, kita harus menjadi milenial yang cerdas secara finansial? Harus dong, karena dengan kita menjadi milenial yang cerdas secara finansial, kita ga akan tuh yang Namanya kesulitan dalam soal keuangan. Menjadi milenial cerdas secara finansial tidak melulu harus pelit sama uang kok! Jadi, tenang aja, kalian tentunya masih bisa berbelanja, tapi pastinya ada caranya.

Ya, langsung aja kita bahas tips menjadi milenial yang cerdas secara finansial, berikut tipsnya:

1. Sering menggunakan uang cash

Apa sih bedanya membayar dengan cash atau debit? Bedanya yang mungkin Sebagian orang banyak yang belum tahu adalah jika menggunakan cash, kita cenderung akan merasa kehilangan uang tersebut, tetapi jika menggunakan debit, pasti kita gak terlalu merasa kehilangan. Benar bukan?.

Membayar menggunakan cash sangat lebih dianjurkan, karena kita bisa mengetahui berapa total uang yang dikeluarkan, dan berapa total uang yang maih ada. Serta ddengan membayar menggunakan uang cash, hal tersebut akan memberikan efek ketidaknyamanan bagi otak, karena pasti kita berpikiran bahwa kita boros dan tidak menghargai uang. Sementara jika kita membayar menggunakan debit, kita tidak akan merasakan efek tersebut, karena terkadang kita lupa atau bahkan tidak tahu berapa uang yang sudah dikeluarkan untuk membayar sesuatau. Terkadang juga saking tidak menyadari, tau-tau uang yang ada didalam debit sudah lenyap entah kemana.

2. Jangan terpengaruh diskon

Siapa sih yang gak tertarik sama barang diskonan? Kayaknya hanya Sebagian kecil orang, atau bahkan gak ada?. Barang diskonan merupakan barang yang sangat amat menarik, terutama bagi para perempuan. Rasa-rasanya jika ada barang diskonan tapi tidak dibeli kurang afdol bukan?. Bahkan sampai ada yang membeli barang diskon, padahal kemarin barus membeli barang yang sama. Wah, emang bener-bener hebat ya efek barang diskon.

Emang kenapa sih kita gak boleh tepengaruh sama diskon? Diskon sendiri merupakan cara marketing yang paling sering digunakan untuk meningkatkan penjualan. Dan dengan adanya diskon, seseorang akan membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Maka dari itu jika bisa jangan deh sampai terpengaruh diskon.

Lalu bagaimana cara menghadapinya? Cara menghindari diskon yang mudah adalah dengan memfokuskan 'harga' barang tersebut, dibandingkan memfokuskan diri dengan 'berapa besar persenan diskon yang akan didapatkan. Dengan begitu, kita bisa lebih bijak dalam menggunakannya.

3. Apapun bentuk uangnya tetaplah 'uang'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun