Mohon tunggu...
Syafiya NisrinaHanifah
Syafiya NisrinaHanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 2020

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030070

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ingin Memiliki Mental Baja? Ini Dia Cara Melatihnya!

23 Juni 2021   18:07 Diperbarui: 23 Juni 2021   18:15 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Life hack. Sumber ilustrasi: PEXELS/SeaReeds

Seperti halnya membuat rumah, pastinya harus membuat fondasi yang kuat agar rumah tersebut tahan dari segala ancaman, dengan cara memilih besi atau baja yang kuat akan ancaman yang nantinya akan dihadapi, tidak hanya beberapa bulan, tetapi sampai dengan beberapa tahun kedepan. Mental juga haruslah kuat dalam menghadapi segala ancaman dalam kehidupan. Sama seperti besi tadi, mental juga menjadi fondasi dalam menjalani kehidupan agar nantinya kita bisa tahan dalam menghadapi ancaman yang datang dalam beberapa tahun, bahkan puluhan tahun yang akan datang.

Tidak semua individu memiliki mental kuat layaknya baja. Apalagi zaman sekarang, yang semakin lama semakin banyak ancaman, mulai dari kritikan "kok jerawatnya banyak", atau "kapan nikah?" dan lain sebagainya. Yang dimana jika mental yang beperan sebagai fondasi dalam kehidupan tidak kuat, maka hancurlah kehidupan tersebut. Orang yang tidak memiliki mental baja, setelah diberi kritik ya paling tidak berbahaya paling yang mereka lakukan adalah cutting, dan yang paling berbahaya yang bisa mereka lakukan sampai ketahap bunuh diri. Tak jarang bukan, orang yang sering dikritik dan mentalnya lemah akan melakukan hal tersebut?

Maka dari itu, sebagai manusia yang ingin hidup Panjang, baiknya kita memiliki mental baja. Mental baja sendiri tidak semata-mata lahir begitu saja, atau melalui genetic, melainkan mental baja haruslah diasah dengan melatih mental itu sendiri. Inilah beberapa cara melatih mental agar menjadi mental baja:

1. Pantang meminta-minta

Ya, pantang meminta-minta adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Apalagi zaman sekarang, jika dilihat tak jarang bayak sekali orang yang dengan gampangnya menjadikan meminta-minta sebagai sebuah mata pencaharian, dan yang lebih parahnya lagi, tidak hanya orang tua, remaja bahkan anak-anak pun sudah mempunyai kegemaran untuk meminta-minta. Dengan kebiasaan meminta-minta inilah, mental mereka dalam menjalankan kehidupan dapat dikategorikan sebagai mental yang lemah. Mengapa? Karena dengan meminta-minta, artinya mereka tidak berusaha untuk bersaing dengan orang lain dalam mengmpulkan pundi-pundi uang dengan cara bekerja. Mereka hanya mau enaknya saja. Dan hal tersebut termasuk dalam kategori mental lemah.

2. Selalu berpikir bisa!

Membentuk mental baja juga dapat dimulai dari pemikiran kita sendiri. Contoh yang paling sederhana adalah dengan berpikir bahwa kita bisa dalam segala hal. Contoh kasusnya, jika kita sedang dihadapkan dengan ujian, lalu kita melihat saingan kita yang mungkin banyak yang jenius, belum lagi bila guru kita malah membuat pernyataan bahwa "udah kamu ga akan bisa bersaing", ya emang sih mungkin itu merupakan realitas, tapi sebelum adanya hasil pengumuman nilai, alangkah baiknya jika kita berpikir bahwa diri kita pasti bisa, dan y akita bisa hiraukan perkataan guru kita, anggap saja hanya angin lalu. Ya, pokonya selama kita berpikiran kita bisa pasti bisa kok! Toh yang tahu kemampuan diri kita y akita, bukan orang lain. jadi berpikir bisa haruslah ditanamkan pada pemikiran kita.

3. Optimis dan gemar belajar

Orang yang kuat mentalnya membangun kebiasaan baik setelah mereka gagal atau jatuh. Alih-alih mereka marah, putus asa atau menyerah dalam menghadapi rintangan, mereka justru mencoba menghadapi setiap kegagalan dan keadaan dengan tenang, lalu memikirkan solusi untuk masalah yang dihadapi. Orang yang kuat secara mental cenderung optimis realistis yang memberi mereka motivasi dan pemikiran kritis demi menghasilkan solusi kreatif. Serta mereka tidak akan berhenti dalam belajar dari kegagalan mereka. Mereka akan menjadi orang yang memiliki kegemaran dalam berlajar, karena mereka sadar, jika hanya dengan optimis saja kegagalan tidak akan bisa diperbaiki. Hal tersebut harus diimbangi dengan kebiasaan gemar belajar. Karena seorang yang mempunyai mental baja tidak akan diam saja dan melakukan kesalahan yang sama. Mereka akan mencoba mencari titik terang yang nantinya akan mengantarkan mereka kepada kesuksesan yang sebenarnya.

4. Belanja sesuai kebutuhan

Kebiasaan belanja sesuai kebutuhan merupakan hal yang mudah dilakukan  bagi Sebagian orang, sayangnya Sebagian orang tersebut dapat disebut sebagai orang yang langka. Kenapa? Ya bisa dilihat sendiri banyak bukti yang mengungkap bahwasannya banyak dari penduduk khususnya Indonesia yang belum menerapkan hal tersebut, terutama di kota-kota besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun