Mohon tunggu...
Syafiq Basri
Syafiq Basri Mohon Tunggu... -

Blogger, penulis, communication consultant.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Akhirnya Ada Mendikbud Bukan Mendiknas: Anies Baswedan  

30 Juni 2015   19:18 Diperbarui: 16 November 2015   06:19 6638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anies paham bahwa Kebudayaan itu bukan sebatas kesenian. Di antara bukti kedekatannya dengan kebudayaan, selain pendidikan, adalah dengan melihat ke kediaman Anies. Bila Anda berkunjung ke rumahnya, dijamin Anda akan merasakan nunansa yang unik, tempat ia meng(k)ombinasikan tradisi Jawa abad 18 dengan efisiensi penggunaan ruang modern. Rumah di Jakarta Selatan itu penuh dengan pesan-pesan budaya. Meski Anies bukan arsitek, ia bisa bicara panjang lebar tentang rumah, budaya dan kebudayaan. Dia fasih bicara bagaimana bangunan rumah itu bisa membentuk perilaku, mengonstruksi kebiasaan, hingga menjadi kebudayaan. Saya pikir, harusnya sesekali dia bicara di depan publik soal ini.

[caption id="attachment_345323" align="aligncenter" width="512" caption="Menikbud Anies Baswedan saat mengunjungi Museum dan Situs Purbakala Sangiran, Sragen Jawa Tengah, 26/02/2015" (Foto: M. Chozin)]

[/caption]

Fakta yang Akurat.

Saya sebenarnya tidak berencana menuliskan ini semua, sampai beberapa hari lalu, ada wartawan yang menulis -- dengan bahan informasi tak lengkap dan jauh dari akurat -- di sebuah surat kabar, bahwa Menteri Anies tidak mem(p)erhatikan kebudayaan. Saya pikir itu kesimpulan gegabah. Jika ada yang tidak dengar Anies bicara soal kebudayaan, bukan berarti Mendikbud itu tidak bicara kebudayaan. Seorang penulis, apalagi wartawan profesional di media arus utama, harus menulis faktual, melakukan check and recheck, dan mencari data dan fakta yang akurat sebelum membuat kesimpulan.

Karena itu saya jadi terpanggil untuk meluruskan dengan menulis paparan ini. Bukan bertujuan memuji Anies, karena kita harus jaga kekritisan, tetapi karena ada orang yang menulis tanpa mendasarkan pada fakta maka kita harus meng(k)oreksinya. Jelas, jika diperhatikan berdasarkan fakta, kita bisa melihat bahwa justru sekarang inilah kembali ada Mendikbud yang serius memperhatikan soal kebudayaan.

Meski baru jadi Mendikbud setengah tahun lewat, penggagas gerakan Indonesia Mengajar itu telah membuncahkan harapan baru bagi aspirasi dan gerakan seni dan budaya. Arah awalnya sudah benar, kita sekarang akan lihat bagaimana Anies menjalankannya di bulan-bulan dan tahun-tahun ke depan. Saya pribadi percaya Anies akan bisa mendorong kemajuan itu. Jadi maju terus, kembangkan Pendidikan dan Kebudayaan, dan ingat kata-kata Anies sendiri yang ditulis di Twitter beberapa tahun yang lalu, Pemimpin yang tulus itu dipuji tak terbang, dicaci tak tumbang.

Selamat bekerja Anies. Kami tahu perjalanan masih panjang dan berliku, tapi keikhlasan dan semangat Anda dalam berjuang demi anak-anak bangsa meyakinkan kami bahwa ‘they are in good hand’.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun