Sampah merupakan masalah global yang masih menjadi persoalan di manapun dan bagaimanapun karakterisitik suatu tempat. Deengan semakin cepatnya perkembangan zaman, konsumsi manusia terhadap produk akan semakin meningkat dan akan menyebabkan peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan per harinya.
Untuk saat ini penanggulangan yang paling umum adalah dengan melakukan edukasi kepada masyarakat untuk pemilahan sampah dasar yaitu organik dan anorganik. Tetapi yang menjadi masalah utama persoalan sampah bukan di wawasan masyarakat terkait persoalan sampah ini tapi masalah yang paling berat adalah kesadaran serta motivasi masyarakat akan persoalan sampah.
Di Desa Depok, Kec. Bendungan, Kab. Trenggalek , baru - baru ini melakukan sistem pengolahan sampah dengan memfokuskan bukan ke edukasi tetapi ke praktik yang mengundang motivasi warga Desa. Kegiatan ini dilaksanakan oleh kolaborasi antara organisasi posyandu desa dengan bantuan Mahasiswa KKN MBKM MD UM untuk mewujudkan program ini. Sistem berjalan dengan memanfaatkan kegiatan posyandu yang sudah rutin dilaksanakan agar dapat mengurangi rasa kemalasan warga Desa.Â
Pada saat posyandu warga dapat membawa sampah yang sudah dikumpulkan seperti botol plastik, kardus, besi, dan kaleng. Saat warga membawa sampah ini di posyandu, sampah yang terkumpul akan langsung ditimbang dan dibeli oleh pemerintah Desa, lalu sampah akan langsung dijual oleh Desa ke pengepul lokal. Cara ini dipilih karena dapat mengurangi rasa kemalasan warga untuk datang dan mengumpulkan sampah, dan meng-eliminasi kebutuhan tempat sebagai TPA ( tempat pembuangan akhir) karena sampah yang terkumpul langsung di jual ke pengepul.
Untuk menjalankan program diperlukan persiapan yang matang, yaitu diskusi dengan kader - kader posyandu agar dapat mengatur jalannya acara dengan baik. Program bank sampah ini sendiri dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama adalah sosialisasi, pada tahap ini para pelaksana akan memberikan motivasi, materi, untuk mengundang para warga desa agar tertarik dengan program bank sampah ini. Pada tahap kedua akan dilakukan pengumpulan sampah, pengumpulan sampah dilakukan pada tiap dusun agar para warga desa mudah untuk membawa sampah yang telah terkumpul.
Dengan adanya sistem pengolahan sampah seperti ini, sampah hasil konsumsi warga akan menjadi sebuah penghasilan sampingan yang dapat dimanfaatkan untuk hal lainnya, juga dari sudut pandang pemerintahan Desa, dapat menjadi suatu income ke Desa Dari Desa.