Mohon tunggu...
Imam
Imam Mohon Tunggu... Lainnya - Syafi'i

Tulisanmu mencerminkan bagaimana sifat dan tindakanmu dalam berperilaku setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suka Duka Generasi Pelajar

23 Agustus 2020   23:24 Diperbarui: 24 Agustus 2020   00:13 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tidak ada yang mudah dalam apapun yang kita lakukan, baik itu yang dilakukan bayi yang baru lahir sampai orang-orang pada usia renta. Tidak ketinggalan pula pada anak-anak usia sekolah dari berbagai generasi dan tingkat pendidikan, perbedaanya sangat terlihat kala berlangsungnya proses yang terjadi terutama pada masyarakat pedesaan.

Pada masa saya SD sekitar tahun 2009an sekolah sangat menyenangkan, sebelum berangkat sekolah kita datangi dulu teman-teman sekitaran rumah untuk berangkat sekolah bersama-sama berjalan kaki sambil bercanda tawa di jalan dan belum berangkat jika dirasa ada teman yang belum lengkap, sampai sekolah selain disibukkan dengan proses belajar juga disibukkan dengan bermain permainan yang konyol seperti halnya bermain menyusun pecahan genting sisa bangunan sekolah serta bercanda bergurau dengan teman-teman sekelas.

Tiba waktunya pukul 12.00 lonceng berbunyi yang menandakan waktu pulang telah tiba dan proses belajar mengajar disekolah telah usai, yang masih sangat terngiang di memeori adalah kala pulang sekolah dengan keadaan setelah hujan, disanalah water boom gratis bagi anak-anak pulang sekolah yang akan selalu menjadi incaran utama, tidak perduli baju kotor, dimarahi orang tua dan hal-hal lain tidak menyenangkan yang nantinya akan terjadi kala sampai dirumah.

Yang terpenting adalah dunia belajar, main dan tidak ada kesulitan yang berarti selain pulang sekolah dikunci dirumah karena tidak boleh main sama ibu sebelum makan dan istirahat terlebih dahulu.

Sangat berbanding terbalik dengan situasi saat ini, dimana setiap anak tidak bisa terlepas dari gadget atau HP baik itu kepemilikan sendiri atau milik orang tuanya. Dirasa sudah berkurang naluri ke kanak-kanakan masa sekarang ini, terlebih masa pandemi saat ini yang mengharuskan proses belajar mengajar menggunakan HP dari segala jenjang pendidikan.

Terlebih jika orang tua mengetahui bagaimana mengoperasikan HP dengan baik dan benar dengan segala kerumitan yang ada yang pastinya itu semua tidak ada di zaman mereka dulu. Keluh kesah tidak sampai disitu saja, kuota internet juga menjadi kendala utama yang dirasakan orang tua. Disamping harus memenuhi kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi kebutuhan kuota yang tidak bisa telat, habis harus segera diisi kembali.

Setiap tahun, setiap generasi, memang mempunyai cerita tersendiri, itulah yang akan menjadi kesan yang sangat berharga. Percayalah, bagaimanapun kesulitan yang dilajani kala berproses kelak akan mendapatkan hasil yang memuaskan dikemudian hari, dan yang paling utama adalah segala kesulitan yang kita jalani saat ini nantinya bisa menjadi cerita bagi anak cucu kita yang akan dijadikan motivasi baginya untuk kedepan. Semangat berproses demi hasil yang terus berprogres.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun