Mohon tunggu...
Syafi Ainul Yahya
Syafi Ainul Yahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

PT. KABOL GROUP CV. KABOL FOOD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila Pedoman Bangsa

6 Oktober 2021   12:40 Diperbarui: 21 Oktober 2021   10:25 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap warga negara Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan PANCASILA. Pancasila adalah dasar negara kita Indonesia. Dalam proses penyusunan dasar negara kita yaitu Pancasila banyak peristiwa sejarah yang terjadi pada masa itu dan sekarang kita sebagai mahasiswa harus menghargai dan juga mempelajari bagaimana proses para pejuang bangsa menyusun dasar negara kita Indonesia. 

Saat perumusan dasar negara Indonesia ada tiga tokoh pahlawan nasional bangsa yang mengusulkan  dasar negara Indonesia, yaitu Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Ketiga tokoh pahlawan nasional tersebut memiliki gagasan masing-masing dalam perumusan dasar negara Indonesia.

Dari gagasan para tokoh pahlawan nasional tersebut akhirnya disepakati bahwa dasar negara Indonesia yaitu Pancasila yang berisi :

  • Ketuhanan Yang Maha Esa.
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Persatuan Indonesia.
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
  • Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Disini saya akan membahas tentang Pancasila sebagai sistem filsafat dan sebagai ideologi.

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

             Apa sih filsafat itu? Filsafat adalah dasar dari ilmu pengetahuan, nilai, pikiran, dan bahasa. Kita sebagai manusia secara tidak sadar sudah mempelajari filsafat dari sejak kecil sampai sekarang. Namun, pada saat kecil kita belum mengerti dan asing akan istilah filsafat.  Apa sih filsafat Pancasila itu? Filsafat Pancasila adalah pemikiran kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan kenyataan budaya bangsa kita, yang bertujuan untuk mendapatkan pokok pengertian yang mendasar dan menyeluruh. 

Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani). Pancasila sebagai sistem filsafat bisa kita lakukan dengan cara mencari dasar Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi suatu pandangan yang menyeluruh dan dengan mengamati keadaan sosial budaya masyarakat, memikirkannya, dan menarik arti dan makna yang benar dari keadaan itu.

Sebelum itu kita juga harus tau apa sih sistem itu? Sistem adalah suatu kesatuan bagian yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 

Dalam mencapai suatu tujuan pasti melalui banyak proses yang tentunya tidak mudah. Apalagi proses membentuknya Pancasila menjadi sebuah sistem di negara kita Indonesia sangatlah sulit dan lama. Pancasila memiliki lima sila yang proses terbentuknya sila tersebut melalui banyak perjuangan. Pada dasarnya sila Pancasila merupakan sistem filsafat. Artinya, sila Pancasila dari sila kesatu sampai dengan sila kelima saling berkaitan, saling berhubungan, dan bahkan saling mengkualifikasi. Sila-sila Pancasila memiliki makna yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia.

Dari pengertian diatas bisa kita simpulkan dan gambarkan sistem filsafat Pancasila  sebagai berikut :

  • Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5.
  • Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4 dan 5.
  • Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5.
  • Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5.
  • Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.

Dan kita juga bisa mengambil kesimpulan inti dari sila Pancasila sebagai berikut :

  • Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
  • Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk social.
  • Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
  • Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong.
  • Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun