Mohon tunggu...
Syafaannisa
Syafaannisa Mohon Tunggu... Atlet - Sibuk

Ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Sosial Media hingga Kenakalan Remaja pada Anak Sekolah

28 Januari 2021   07:15 Diperbarui: 28 Januari 2021   09:22 3399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertama yang bisa dilakukan orangtua adalah mengurangi kesibukan di luar rumah dan lebih mengintensifkan komunikasi dalam keluarga, kususnya dengan anak karena berdasarkan pengaduan dari KPAI banyak anak-anak yang merasa di abaikan oleh orang tua karena kesibukan orang tua mencari nafkah diluar rumah.

Kedua,pengawasan orang tua. jika penggunaan ponsel bagi anak masih bisa diminimalisir, jangan terlalu memberikan kebebasan kepada anak dalam hal menggunakan ponsel sehingga bisa mengganggu aktifitas belajar mereka baik disekolah maupun dirumah karena kewajiban anak hanyalah belajar dan mengembangkan potensi mereka. jika mereka sudah berusia remaja, mungkin bisa dipertimbangkan penggunaannya dengan aturan-aturan yang moderen.

Ketiga, memperkenalkan pada anak bahaya menggunakan media sosial dan media massa yang diakses secara berlebihan, karena akan berdampak buruk pada anak,karena apabila tidak dibatasi merasa akan kecanduan dan tidak mengenal waktu saat menggunakan gadget.

Keempat,memberikan pembekalan ilmu agama yang baik sekaligus memberikan contoh yang baik,agar dapat diterapkan oleh anak tersebut karena seeorang anak membutuhkan figur keteladanan dari keluarga agar mereka memiliki contoh yang baik dalam kehidupan.

Untuk para orang tua diharapkan agar dapat mengawasi si buah hati dalam penggunaan media sosial, seperti smartphone. Mengawasi ketika mereka memainkan game online, menonton situs-situs dijejaring sosial. Karena peran orang tua sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak,apalagi jika anak tersebut sudah memasuki usia remaja.karena orang tua mempunyai peran luar biasa dalam mengawasi kegiatan anak dirumah maupun dilingkungan masyarakat.

Awasi anak dengan baik agar mereka tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif yang terdapat di media sosial karena sekarang ini media sosial sangat mudah diakses oleh siapapun dan banyak hal-hal yang dapat dicontoh didalamnya.dan diharapkan kepada orang tua untuk tidak memberikan gadget kepada anak yang belum bisa menggunakannya secara bijak dan bermanfaat, serta selalu ikut serta mengawasi anak dalam menggunakan teknologi modern saat ini.karena banyak anak yang melakukan kejahatan yang mereka contoh dari media sosial ,ajari dan awasi anak kita dalam menggunakan

Berdasarkan paparan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media sosial yang berlebih dapat memberikan pengaruh pada kondisi emosional dan suasana hati penggunanya. Perasaan timbul karena respon dari situasi yang dirasakan dan diintepretasikan oleh seseorang, yang merupakan respon dari proses emosi yang dirasakan atau terjadi pada diri seseorang . Emosi menurut orang awam sering disalah artikan sebagai perasaan. 

Emosi adalah bagaimana cara seseorang dalam merespon situasi dalam berbagai cara (William James dalam . Regulasi emosi merupakan salah satu aspek penting bagi perkembangan individu. Regulasi emosi adalah proses yang mempengaruhi emosi yang dimiliki individu, ketika memiliki emosi, dan bagaimana mengalami dan mengekspresikan emosi . 

Regulasi emosi mengacu pada proses biologis, sosial, perilaku dan proses kognitif sadar dan tidak sadar. Perubahan kondisi emosional dan suasana hati dapat memicu depresi di kalangan pengguna sosial media karena kurangnya regulasi emosi. Kemampuan regulasi-emosi atau keterampilan mengelola emosi menjadi penting bagi individu untuk dapat efektif dalam melakukan coping terhadap berbagai masalah yang dapat mendorongnya mengalami kecemasan dan depresi. Individu yang mampu mengelola emosi - emosinya secara efektif, akan lebih memiliki daya tahan untuk tidak terkena kecemasan dan depresi.

Para remaja lebih mementingkan urusan mereka seperti menggunakan sosial media dan pada akhirnya mereka akan lalai dan meninggalkan shalat hingga akhir waktu shalat telah berakhir, begitu juga dengan kegiatan lainnya yang mereka lakukan, maka dari itu, dibutuhkan sosok pembimbing yang bisa membimbing mereka untuk lebih mementingkan apa yang harus mereka perbuat, seorang jangan hanya terfokus dengan sosial media. 

Begitu juga para remaja yang berada di Gampong Lawe Sawah Kecamatan Kluet Timur, disana mereka baru 4 saja menggunakan jaringan sosial media pada tahun 2010 - 20133 , sehingga para remaja pada saat ini benar – benar terfokus menggunakan sosial media. Pada tahun 2017 sampai saat ini, banyak para remaja yang sudah ketagihan menggunakan sosial media karena mereka sudah mengenal jauh lebih baik apa kegunaan sosial media tersebut dari pada awal tahun mereka mulai menggunakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun