Mohon tunggu...
Khoiru Syafaatin Noviana
Khoiru Syafaatin Noviana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bismillahirrahmanirrahim...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gus Baha: Kalau Ingin Hidup Tenang, Kurangi Keterkaitan dengan Apapun

22 Oktober 2022   13:18 Diperbarui: 22 Oktober 2022   13:19 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha merupakan ulama terkenal yang berasal dari Rembang, Jawa Tengah. Beliau terkenal dengan pengetahuan yang mendalam tentang ilmu-ilmu agam terutama tentang Ilmu Tafsir Al-Qur'an, dalam salah satu ceramahnya beliau membahas tentang cara hidup tenang yaitu :

Pemenuhan kebutuhan yang sebenarnya adalah kita berusaha menghindari sebanyak mungkin kebutuhan sekunder yang tidak penting. Bukan hanya memenuhi semua yang kita inginkan.

Misalnya saat kita lapar, maka keinginan kita itu makan enak atau asal makan? Tentu jawabannya adalah asal makan yang sehat. Tapi kalau kita menuruti nafsu kita dengan makanan yang enak, teman makan yang enak, dan makan di warung favorit. Ini kan suatu kebodohan kenapa untuk makan saja butuh definisi yang sekian banyak?.

Kita bisa kecewa warung favoritnya sudah tutup, atau yang lainnya.

Ribet

Yang benar-benar bijaksana adalah   bahwa sesuatu yang tidak mendesak itu jangan dijadikan sebagai kebutuhan.

Sehingga kalau kita sedang puasa misalnya, maka semua makanan akan kelihatan enak karena kita sangat lapar. 

Sehingga Abul Qosim Al-Junaidi ketika ditanya

(Lauk makanan itu apa?) 

jawabannya lucu yaitu : 

(Lapar). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun