Mohon tunggu...
Asiyatu Azzahra
Asiyatu Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai

-Mahasiswa- Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

K-Drama Sukses Membuat Penotonnya Penasaran, Sebenarnya Apa yang Menarik?

6 Januari 2022   02:42 Diperbarui: 6 Januari 2022   02:48 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Budaya populer Korea seperti film, drama TV dan musik pop merupakan kekuatan yang besar, drama TV merupakan salah satu yang sangat berpengaruh dalam budaya populer tersebut. Tidak hanya terkenal di kalangan khalayak dan penggemar-penggemar fanatik, tetapi juga memberikan banyak keuntungan untuk pendapatan negara. Korean wave membawa level yang berbeda dari Korean fever (demam Korea) di beberapa negara-negara Asia Timur seperti China, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Jepang dan Filipina. Dari makanan, bahasa, fashion hingga wisata fenomena Korean wave masuk ke setiap celah Asia Timur (Huang, 2009).

Budaya korea sendiri telah masuk dan meluas secara global bahkan ke Indonesia sehingga fenomena ini sering disebut dengan istilah "Korean Wave" atau "Hallyu". Salah satu budaya yang ikut tersebar luaskan melalui fenomena ini adalah drama Korea atau K-Drama. Drama korea merupakan film seri yang memiliki 16 hingga 24 episode yang setiap episodenya berdurasi 2 hingga 3 jam.

K-drama sepertinya sangat menyita perhatian orang banyak, Bahkan Berdasarkan hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada bulan Agustus tahun 2020, penonton drama korea meningkat sebanyak 87,8% selama pandemi dari sebelumnya (LIPI 2020).

Hampir seluruh k-drama menggunakan pemeran dengan visual yang bagus. Visual menambah cita rasa yang bagus untuk suatu film bukan? Tidak hanya itu, mereka menggunakan Alur yang menarik dan sering kali mengejutkan. Akting para aktor juga memperangaruhi kesuksesan drama, kenal Song jongki? Dia aktor yang tak pernah gagal dalam memerankan aktingnya. Tahun 2017 dia berhasil membuat para penonton baper dengan aktingnya dalam drama " Descendants Of The Sun" itu salah satu drama yang sangat recomended, bahkan para fans drama tersebut sampai sekarang belum bisa move on. Padahal tahun ini Song Jong ki baru memainkan drama yang sukses  "Vicenzo" juga drama yang tak kalah menarik.

Ada beberapa drama populer yang membuat non kdrama lovers juga ikut menonton k-drama, seperti  "Squid Game" drama tersebut benar-benar pecah dikalangan masyarakat. Kostum yang di gunakan dalam drama Itu bahkan sampai di perjual belikan. Adegan viral yang memperlihat kan boneka raksasa yang terus menghantui para peserta squid game tersebut ternyata di buat khusus dengan ukuran yang sangat besar, setelah pembuatan film selesai boneka tersebut di museum kan. 

Genre romantis-komedi dan kisah cinta yang sedih merupakan kelebihan dari drama Korea. Meski di awal cerita dominan komedi ataupun kisah yang memilukan, tetapi akan selalu ditutup dengan akhir yang romantis dan bahagia (Yuliana & Christin, 2012). Sebenarnya tidak semua k-drama bergenre romace, ada Doctor Stranger dan Hospital Playlist untuk drama berlatar Rumah Sakit. Untuk Action The K2 dan Life On Mars yang sangat recomeded. Menarik atau tidaknya sebuah drama memang tergantung pribadi sendiri, tidak semua genre bisa dipaksakan untuk kita tonton.

Yang paling menarik dalam k-drama itu adalah Kesopanan dan ramah-tamah. hal tersebut juga terlihat dari bahasa yang mereka gunakan. Dalam kehidupan sehari-hari di Korea misalnya, seorang anak akan memanggil orang tuanya dengan appa (ayah) dan eomma (ibu). Bahkan juga ada istilah yang lebih formal seperti abeoji (ayah) dan eomeoni (ibu). Dalam status kelahiran di keluarga, kakak laki-laki akan dipanggil hyeong oleh adik laki-lakinya dan oppa oleh adik perempuan. Sedangkan nuna dan eonni digunakan untuk memanggil kakak perempuan oleh adik laki-laki dan adik perempuan. Selain contohcontoh tersebut, dalam situasi sosial lainnya hierarki juga berperan penting (Samovar, Porter, & McDaniel, 2010).

Beberapa informan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan kebiasaan yang baik:

"Kalo budaya hormat sama yang lebih tua sangat bagus. Mereka ngegunain bahasa formal ke yang lebih tua." (Informan #8, 18 tahun, Islam). 

"Sama kaya yang lain sih, kita (Indonesia dan Korea) sama-sama menghormati orang yang lebih tua gitu, pasti ada panggilan hormat buat mereka kaya seonbae, hyung, nuna, oppa, eonni kalo di Indonesia mbak, mas, kak dan sebagainya gitu." (Informan #5, 18 tahun, Kristen).

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun