Mohon tunggu...
Wisnu Pitara
Wisnu Pitara Mohon Tunggu... Guru - Sekadar membaca saja

Sekadar berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesantren Al Yutuba

20 Agustus 2020   17:24 Diperbarui: 20 Agustus 2020   17:14 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Youtube adalah sebuah platform yang menyediakan layanan berbagi video dan sangat dikenal saat ini. Tentu saja tidak hanya Youtube yang menyediakan layanan jenis ini. Namun platform satu ini sangat dikenal oleh para pengguna internet. Mungkin saja salah satu faktor yang menjadikannya sangat dikenal adalah karena gratis, siapa saja boleh mengunggah video-videonya tanpa harus membayar sama sekali.

Pada awalnya, Youtube adalah penyedia layanan video yang biasa-biasa saja, bahkan belum mendapatkan keuntungan secara finansial. Layanan berbagi video yang didirikan oleh Hurley, Chen, dan Karim pada tahun 2005 waktu itu memang belum banyak dikenal orang. Bahkan kebutuhan orang atas berbagi video juga masih sangat asing bagi banyak orang. Baru setelah diakuisisi pada tahun 2006, dan menjadikannya sebagai salah satu layanan video oleh Google, menjadi dikenal banyak orang.

Era digital sanggup membuat banyak hal mau tidak mau harus menyesuaikan dengan berbagai hal yang serba digital. Tak terkecuali kegiatan dakwah atau penyiaran agama oleh para ustaz juga mau tidak mau harus menyesuaikan dengan cara ini.

Dakwah adalah kegiatan untuk mengajak, menyeru, memanggil, atau mengingatkan orang kepada sang Pencipta. Tentu saja ini adalah kegiatan yang tidak sederhana dan secara berulang-ulang dilakukan. Ada hal-hal prinsip dan teknis yan harus disampaikan di dalamnya. Misalnya saja : apa yang harus diimani, bagaimana karakteristik tentang keimanana, kodifikasi kitab-kitab keagamaan, sejarah kegamaan, dan sebagainya, sampai dengan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Khususnya bagi agama Islam, mulai beberapa tahun ini, banyak para pendakwah juga sudah mulai membuat konten-konten video, baik untuk pembelajaran maupun penyampaian pesan-pesan dakwahnya. Beberapa ustaz, istilah untuk guru agama atau pendakwah, secara sengaja membuat atau merekam ke dalam video pada saat menyampaikan materi pembelajaran atau sering disebut pengajian.

Pada waktu-waktu yang lalu materi pembelajaran atau dakwah hanya bisa dinikmati oleh para pendengar atau audien terbatas yang berkesempatan datang di tempat pengajian saja. Namun dengan adanya sistem unggahan video sekarang, maka video-video tersebut dapat menjangkau pemirsa dengan cakupan wilayah yang sangat luas. Bahkan bisa melawati batas-negara dan generasi. Apabila teknik-teknik membaca kitab gundul dan kitab kuning, yaitu tulisan Arab tanda baca vokal, hanya bisa dipelajari di pesantren-pesantren, sekarang ini banyak yang mengajarkannya melalui video.

Sayangnya, meskipun bukan suatu kekurangan, video-video pengajian tersebut durasinya cukup panjang-panjang, bisa sejam bahkan lebih. Kenyataannya video-video tersebut kebanyakan sengaja direkam pada saat para ustaz sedang memberikan pengajian di depan para para jemaahnya atau hadirin. Selanjutnya video  diunggah pada server video seperti Youtube, yang memang memberikan ruang penyimpanan gratis bagi para pembuat konten.

Video berdurasi panjang tentu saja membawa konsekuensi kurang nyaman bagi para pemirsa, terutama bagi mereka yang dibatasi oleh kuota data internet. Sebuah video 2 jam misalnya, bisa saja menguras kuota data lebih dari 1 GB, tentu saja tergantung juga pada kualitas videonya.

Beberapa ustaz sengaja sengaja mengadakan sendiri berbagai peralatan atau bekerja sama dengan pelayanan perekaman, sehingga setiap dakwah akan ada rekamannya. Beberapa ustaz direkam oleh pihak-pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan para ustaz, namun secara sengaja ingin merekam, entah sebagai koleksi pribadi atau sekedar dokumentasi. Oleh karena penyediaan video oleh banyak kalangan dengan obyek ustaz yang sama, maka seolah-olah setiap kali seorang usyaz melakukan dakwahnya, ada saja video rekamannya.

Sekedar beberapa contoh para ustaz yang sudah melakukan unggahan video-video pembelajarannya, tanpa bermaksud untuk memperbandingkan isinya, adalah sebagai berikut.

Ustaz Abdul Somad dari Tanjung Pinang Riau, sudah mengunggah lebih dari 850 video. Ceramah-ceramah dengan intonasinya yang sangat khas, sering digunakan sebagai bahan Tiktok-an untuk lucu-lucuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun