Satu kata teruntai banyak kenang. Penjabaran tentang siapa tokoh yang punya peran pada hari-hari yang sempat membuat senyum selalu merekah meski hanya dari sebuah ucap sederhana.Cerita tentang cita-cita dan banyak harap yang di layangkan tinggi mewarnai nabastala.
Namun akhirnya apa yang di tinggalkannya hanyalah residu. Destilasi yang siap jadi masa lalu.
Sebab yang merekah akhirnya layu dan tumbang juga.
Yang mengangkasa akhirnya menguap tak karuan.
Tak perlu di ceritakan, cukup di syukuri kedatangannya.
Hadirnya bak seorang pengajar.
Kita hanya perlu menyiapkan catatan. Jika nanti dia sudah selesai dengan semuanya dan ingin pergi, maka pahamilah bahwa pertemuan yang pernah ada mungkin hanyalah sebatas untuk saling belajar. Bukan bersama.
swastamita, 31 Maret 2020.