Mohon tunggu...
Catatan Matahari Terbenam
Catatan Matahari Terbenam Mohon Tunggu... Lainnya - Be Sabr 🍃

Ketika kamu berusaha KERAS. Ingat! Tuhan mengujimu JAUH LEBIH KERAS.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mantan

24 November 2020   09:36 Diperbarui: 24 November 2020   09:47 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu kata teruntai banyak kenang. Penjabaran tentang siapa tokoh yang punya peran pada hari-hari yang sempat membuat senyum selalu merekah meski hanya dari sebuah ucap sederhana.Cerita tentang cita-cita dan banyak harap yang di layangkan tinggi mewarnai nabastala.

Namun akhirnya apa yang di tinggalkannya hanyalah residu. Destilasi yang siap jadi masa lalu.
Sebab yang merekah akhirnya layu dan tumbang juga.
Yang mengangkasa akhirnya menguap tak karuan.
Tak perlu di ceritakan, cukup di syukuri kedatangannya.

Hadirnya bak seorang pengajar.
Kita hanya perlu menyiapkan catatan. Jika nanti dia sudah selesai dengan semuanya dan ingin pergi, maka pahamilah bahwa pertemuan yang pernah ada mungkin hanyalah sebatas untuk saling belajar. Bukan bersama.

swastamita, 31 Maret 2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun