Mohon tunggu...
Suwardjoko Warpani
Suwardjoko Warpani Mohon Tunggu... profesional -

pemerhati angkutan lalu lintas dan pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Humor

Diothak-athik Nganti Gathuk

2 Juni 2014   02:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

diothak-athik nganti gathuk

Undian nomor pasangan Capres dan Cawapres cukup menyedot perhatian masyarakat. Bagaimana pun, nomor pasangan calon harus berbeda. Interpretasi nomor pun bisa bermacam-macam tergantung pada kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Beruntung hanya ada dua pasangan sehingga interpretasi nomor tidak terlalu rumit, hanya ada dua yang di-mistik.

Bila ada yang berkenan bersusah-payah menambah, silahkan agar tambah meriah; dengan catatan tidak menambah yang memicu masyarakat terpecah-belah.

Nomor 1

omenjaga dan menjamin Indonesia tetap (1)
oNKRI akronem dari Negara Ke-(1)-an Republik Indonesia
oper-(1)-an Indonesia adalah harga mati, tidak bisa ditawar-tawar
omari kita ber-(1) dalam membangun bangsa dan negara
ober-(1) kita teguh
o(1)-kan derap langkah membangun bangsa dan negara
o(1)-(1) aku sayang ibu

Nomor 2

otahun 2014 capres RI ada (2), cawapres RI ada (2)
opresiden dan wakil presiden adalah (2)-tunggal
oTuhan menciptakan dunia ber-(2)-an (baca: pasang-pasangan)
ono 2 memang mengandung (2) JK
osang saka, lambang negara RI adalah (2)-warna
omasing-masing pasangan adalah kombinasi dari (2) daerah
o(2)-(2) aku sayang ayah

1 + 2 = 3

osiapapun yang menang, entah (1) entah (2), yang kalah tidak boleh menjegal; orang Jawa bilang åjåwaton sulåyå (jangan asal beda pendapat)
o1 + 2 = 3 akan sangat kuat; segala macam lomba dimulai selalu jatuh pada hitungan ke-3
o(3)-partit adalah kekuatan dahsyat
o(3)-(3) sayang adik-kakak, (1) (2) (3) sayang semuanya; bila antara (1) dan (2) saling mambantu, maka negara akan maju; ayah, ibu, adik, kakak adalah lambang keluarga; elemen bangsa/rakyat; (1)+(2) berpadu menyejahterakan rakyat.

Setelah mencermati othak-athik di atas lantas kita perlu menenangkan diri, olah nala (nurani) dan nalar (ratio). Keputusan akan ditentukan pada detik terakhir kita berada di bilik pemungutan suara; bahasa kebathinan adalah wangsit.

Heheheheheh, jangan terlalu serius; hanya rekayasa asal-asalan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun