Mohon tunggu...
Satrio Wahono
Satrio Wahono Mohon Tunggu... magister filsafat dan pencinta komik

Penggemar komik lokal maupun asing dari berbagai genre yang kebetulan pernah mengenyam pendidikan di program magister filsafat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mencegah Penyakit Pasca-Lebaran Dengan Mensiasati Menu Makanan

28 Maret 2025   17:40 Diperbarui: 28 Maret 2025   17:49 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ramadan bercerita 2025 hari 26: Mencegah Penyakit Pasca-Lebaran Dengan Mensiasati Menu Makanan

Saat Idul Fitri tiba, umat Muslim pasti merasakan kebahagiaan dan rasa syukur luar biasa merayakan hari kemenangan sesudah berhasil menaklukkan hawa nafsu selama sebulan penuh. Di Indonesia, kebahagiaan itu diwujudkan lewat penyajian hidangan beraneka rupa nan istimewa dengan rasa lezat luar biasa.

Sayur opor, sayur pepaya, ketupat, rendang, sate, kentang balado, semua itu sungguh membuat air liur menetes dan selera makan meningkat. Belum lagi ditutup dengan minuman es sirup manis atau es buah plus camilan kue kering seperti nastar dan kacang mede. Nikmat mana lagi yang kita mau dustakan bukan?

Sayangnya, jika tidak disiasati dengan tepat dan bijak, menyantap berbagai santapan khas Idul Fitri dapat mendatangkan berbagai penyakit. Liputan media saban tahun selalu dihiasi dengan sejumlah orang masuk UGD rumah sakit karena mengidap sindrom penyakit pasca-Lebaran seperti kekambuhan hipertensi (darah tinggi), diabetes, asam urat, dan kolesterol. Tak ketinggalan banyak juga yang mengalami masalah pencernaan akibat makan berlebihan.

Memang, banyak yang beranggapan momen Lebaran sebagai cheating time alias waktu boleh melonggarkan pola makan dengan bebas. Toh Lebaran cuma setahun sekali. Akibatnya, memakan hidangan Lebaran menjadi semacam guilty pleasure.

Padahal, kenikmatan sesaat tidak akan lagi menjadi nikmat jika kita ujung-ujungnya mampir ke unit gawat darurat. Nggak worth it, kalau kata anak sekarang.

Perbanyak serat

Karena itu, lebih baik kita tetap memperhatikan pola makan berimbang pun saat Lebaran. Hal pertama yang harus kita ingat adalah bahwa makanan manis itu tidak boleh berlebih bagi penderita diabetes, makanan gurih tidak boleh berlebih bagi pengidap kolesterol tinggi, makanan asin patut dibatasi bagi penderita hipertensi, dan makanan asam perlu dihindari penderita asam lambung atau dispepsia dan GERD.

Padahal, rata-rata makanan khas Lebaran itu ya bersantan, tinggi garam, dan kaya gula. Maka itu, penderita penyakit degeneratif seperti diabetes dan hipertensi perlu membatasi asupan makanan, pun di kala Lebaran.

Kedua, perbanyak serat lewat sayuran dan buah-buahan. Jadi, menu Lebaran bisa kita siasati dengan menyajikan buah-buahan dan sayuran sebagai pendamping. Namun perlu diperhatikan bahwa buah-buahan jangan dijadikan es buah yang ditambahi sirup karena itu akan menjadikannya tinggi gula.

Adapun buah-buahan yang berkhasiat meliputi pisang yang kandungan kaliumnya bisa mengurangi tekanan darah, semangka yang mampu mencukupi kebutuhan gula darah, dan apel ataupun jeruk yang kaya serat plus vitamin C.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun