Mohon tunggu...
Satrio Wahono
Satrio Wahono Mohon Tunggu... magister filsafat dan pencinta komik

Penggemar komik lokal maupun asing dari berbagai genre yang kebetulan pernah mengenyam pendidikan di program magister filsafat

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Puasa Ramadan, Momen Penghematan dan Investasi Kecil-Kecilan

3 Maret 2025   13:04 Diperbarui: 6 Maret 2025   13:27 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi investasi lewat aplikasi. (Sumber: Pexels/ Anna Nekrashevich)

Jika dijalankan dengan baik, puasa Ramadan sebenarnya merupakan momen bagi setiap pribadi maupun keluarga untuk melakukan penghematan. 

Pasalnya, pola makan kita mestinya berubah saat Ramadan. Minimal kita bisa menghemat anggaran untuk makan siang. Anggaran makan pagi pun harusnya tidak sebesar sarapan di hari-hari biasa, misalnya cukup dengan beberapa butir kurma dan air minum. 

Kalau berbuka, anggaran makan malam mungkin sama saja karena kita butuh makan cukup untuk bisa beraktivitas bugar keesokan harinya.

Jika dihitung-hitung, seorang lajang barangkali bisa menghemat Rp 15.000 untuk sarapan (katakanlah setara harga bubur ayam standar) dan Rp 20.000 kala makan siang. Artinya, seseorang bisa menghemat Rp 35.000 per hari atau Rp 1.050.000 selama 30 hari penuh berpuasa. 

Kita tidak perlu menghitung Tunjangan Hari Raya (THR) sebagai pendapatan tambahan. Sebab, berdasarkan karya-karya sejumlah perencana keuangan ternama seperti Safir Senduk, Mike Rini, dan Ligwina Hananto, peruntukan THR memang buat pengeluaran tambahan terkait Ramadan dan Idul Fitri, seperti membayar THR iuran lingkungan (satpam dan kebersihan), THR asisten rumah tangga (ART), biaya mudik, dan lain sebagainya. 

Jadi, THR memang untuk dihabiskan, bukan buat disimpan. Adapun kalau memang ada kelebihan setelah pengeluaran, syukur Alhamdulillah.

Investasi kecil-kecilan

Sebagai ilustrasi, taruhlah seorang lajang benar bisa menghemat Rp 1.050.000 atau kita bulatkan sedikit ke bawah Rp 1 juta rupiah per bulan, maka dana sebesar itu cukup untuk memulai investasi kecil-kecilan dengan imbal hasil yang baik. 

Basis teoretisnya adalah metode investasi umum nan sederhana bernama dollar cost averaging (DCA). Inilah metode investasi saham yang berkeyakinan daripada kita pusing-pusing menentukan kapan menginvestasikan uang ke satu saham tertentu demi meraih keuntungan maksimal.

Lebih baik bagi kita untuk menginvestasikan uang setiap bulan secara rutin ke satu instrumen investasi tanpa menimbang-nimbang momen tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun