Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ritual Wilujengan Komunitas Hosoko Djowo, Kembali ke Tahun Djowo

18 Agustus 2022   06:25 Diperbarui: 19 Agustus 2022   18:19 2335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nampak di deret depan, Bapak Widodo Pinisepuh berbaju putih, Hanung Priyono Pengadeg,  Yoyok Hadiwahyono dan Godod Sutejo (foto: dokumen pribadi) 

Namun Josono tidakmenghiraukan  ucapan Modjo. Josono  terpengaruh oleh ucapan Somoro. Pada saat itulah, ujar Godod, Tuhan marah kepada Josono. Tiba- tiba terdengar suara yang menggema,"Hai Josono,   Akulah Tuhanmu bagimu yang di Djowo, tidak ada kecualinya." Pada saat itu pula, Godod mengisahkan,  Somoro dan Bomo lari ketakutan setelah mendengar suara Tuhan yang penuh dengan kewibawaan.

Lalu Tuhan melanjutkan sabdanya," Hai Josono Aku tahu apa yang menjadi keinginanmu dan kalau engkau ingin melihat wujudku  lihatlah ke belakang . 

Kalau engkau dapat menoleh kedepan maka Aku akan dapat menanggapi keinginanmu."  Tetapi apa yang terjadi, demikian Godod melanjutkan kisahnya, ternyata setelah Josono melihat kebelakang tidak melihat sesuatu apapun.  Kemudian saat Josono menoleh kedepan, seketika itu pula ia hanya dapat melihat kegelapan dan ternyata Josono menjadi buta lalu mati.

Setelah itu, menurut Godod Sutejo, Tuhan memberikan peringatan kepada kedua pengikut setia Josono  yang bernama Modjo dan Drono tadi agar  aat itu: tanggal 1 bulan 1 tahun 36 tahun Ho menjadi awal bulan  penuh pengampunan.  Itulah alasan kuat komunitas Hosoko Djowo mengadakan ritual ini setiap tahunnya seperti ritual wilujengan ini.

Tantangan Generasi Milenial

Usai acara Wilujengan (foto: dokumen pribadi)
Usai acara Wilujengan (foto: dokumen pribadi)

Menurut Godod Sutejo, kegiatan ritual yang dilandasi dasar keyakinan tradisi Jawa ini diharapkan pada era milenial sekarang dapat membuka tabir bahwa para leluhur orang Jawa memang luar biasa.  

Mengapa pengertian ini belum dibuka sebelumnya, karena menurut Godod yang memiliki galery lukis di rumahnya yang terletak di Jalan Sosrodiningratan Jogja ini, pada saat pemerintahan Joyoboyo di Kediri, pengetahuan kepercayaan ini hanya boleh dipelajari oleh keluarga istana saja, masyarakat umum tidak diijinkan mempelajarinya dengan alasan ini adalah ajaran khusus.  Namun pengetahuan tentang kepercayaan Hosoko Djowo saat ini sudah terbuka secara umum. 

Bagi masyakarat yang ingin bertanya atau mempelajari kepercayaan Hosoko Djowo ini  menurut Godod Sutejo bisa menghubungi Bapak Widodo di Gunung Ketur PA II/219 atau Hanung Priyono di Jl anggrek 22 Baciro Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun