Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hadiah kepada Guru, Sebuah Problematika

1 Juli 2022   08:19 Diperbarui: 2 Juli 2022   01:47 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat seorang guru mengajar (Sumber Foto: health.detik.com)

Hadiah kepada Guru, Sebuah Problematika

Oleh: Suyito Basuki

Istri saya tiba-tiba saja mengeluarkan sebuah tas wanita warna coklat.  Dia membersihkannya dan melepas label kertas yang masih tergantung dengan sebuah tali.  Kami akan ke Jogja untuk sebuah keperluan dan nampaknya dia ingin memakai tas warna coklat yang sudah lama disimpannya.

"Ini tas hadiah dari para murid," demikian ujarnya.  Istri saya menjadi guru dan wali kelas di sebuah SMA  di kota kami.  Beberapa kali dia mendapatkan hadiah dari para murid karena dia pernah menjadi wali kelasnya.  Hadiahnya berupa tas, foto kegiatan kelas yang telah dipigura, lukisan foto dirinya dan lain-lain.  Menurutnya hadiah itu merupakan ucapan terima kasih para murid kepadanya sebagai guru dan sekaligus sebagai wali kelas. 

Kecintaan para muridnya itu memang luar biasa.  Meski mereka sudah lulus dari SMA dan sudah kuliah di berbagai kota, setiap lebaran tiba bisa dipastikan mereka secara rombongan akan datang untuk mengucapkan selamat berlebaran kepada istri dan keluarga kami. 

Apresiasi kepada Guru

Istri saya bercerita di sekolahnya tidak hanya dia yang mendapat hadiah dari murid atau orang tua murid saat kenaikan ataupun kelulusan murid, beberapa rekan guru di sekolahnya juga mendapat hadiah-hadiah tersebut.  Memang tidak semua guru mendapatkan hadiah-hadian seperti itu dari para murid atau orang tua mereka.

Pertimbangan murid atau orang tua memberi hadiah kepada guru kemungkinan besar sebagai apresiasi ungkapan terima kasih mereka karena sudah dibimbing belajar dan hidup di sekolah dengan sangat baik oleh para guru mereka.  Istri saya bercerita tentang salah satu saudaranya yang pernah mengajar di sekolah swasta di Jakarta, pemberian hadiah kepada guru oleh murid dan orang tua atau wali murid di Jakarta luar biasa.  Hadiah yang diberikan bisa berupa barang atau uang. 

Mengapa orang tua atau wali murid di Jakarta lebih apresiatif kepada guru, terutama di sekolah-sekolah swasta?  Alasannya adalah, mereka mempercayakan penuh pendidikan dan aktiftas para murid kepada guru-guru di sekolah.  Sementara itu mereka bersibuk ria bekerja mencari nafkah setiap harinya, bahkan seperti tidak mengenal waktu.  Dengan demikian, perjumpaan mereka dengan anak-anak mereka serta keluarga sangat terbatas.

Oleh karena itulah, saat anak mereka berhasil naik kelas atau lulus sekolah, meluaplah kegembiraan mereka.  Kegembiraan itu diwujudkan dengan mengapresiasi kinerja para guru di sekolah dengan hadiah-hadiah menurut kemampuan dan kerelaan mereka masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun