Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertunjukan Wayang Kulit dan Tahun Politik 2024

28 Juni 2022   08:57 Diperbarui: 28 Juni 2022   09:00 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan Negara Hastina (Sumber Foto: indonesia.travel)

Pertunjukan Wayang Kulit dan Tahun Politik 2024

Oleh: Suyito Basuki

Kadang saya memainkan pertunjukan wayang kulit.  Saat gamelan mulai talu, pertanda pertunjukan akan segera dimulai, saya segera beranjak, duduk bersila menghadap layar.  

Saya perhatikan anak wayang yang diatur berjajar rapi di layar.  Saya amati juga anak wayang yang berada di dalam kotak dan yang ada di sebelah kanan saya yang diatur "tidur" rapi di atas eblek.  Semua anak wayang siap dimainkan sesuai dengan lakon yang ada.  Alur atau plot secara pakem sudah jelas.  Anak wayang akan mulai dimainkan mulai pathet 6 ke pathet 9, dan selanjutnya berakhir pada pathet manyura. 

Babak Pertunjukan

Babak-babak pertunjukan wayang kulit: Pathet  6 itu awal pertunjukan dimulai, dikisahkan adanya masalah dan solusi-solusi yang ditawarkan untuk penyelesaian masalah tersebut.  

Pathet 9 terdapatnya usaha-usaha dalam menyelesaikan masalah, saatnya mencari hikmat kepada orang agung dan bijaksana, biasanya dikonotasikan seorang pertapa.  Tetapi juga saatnya perang antara  keinginan baik dan nafsu angkara murka yang diwujudkan dalam perang kembang, peperangan antara kestria dan raksasa.  

Pathet manyura menggambarkan suasana yang baik dimana penyelesaian masalah terjadi.  Kebaikan akan memenangkan segala watak angkara dan kemudian diakhirilah pertunjukan wayang semalam suntuk itu.  

Pada masa lalu, setelah pertunjukan wayang kulit selesai akan dimainkan wayang golek, yang memiliki maksud supaya penonton "nggoleki" (mencari ) makna dari lakon yang telkah dibawakan ki dhalang semalam.

Ketika pertunjukan wayang dimulai itu berarti sebagai dhalang, saya juga berpikir bagaimana pertunjukan nanti  juga harus harus diakhiri. Dengan demikian, stamina dhalang harus dijaga, supaya tidak terserang kantuk dan kelelahan sehingga pertunjukan berhenti di tengah jalan.  Jika tiba-tiba saja berhenti di tengah pertunjukan, wah bisa jadi heboh.  Hebohnya melebihi lakon yang dibawakan ki dhalang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun