Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

GITJ Kedungpenjalin Jepara: Cikal Bakal Bertumbuhnya Gereja di Sekitarnya

20 Mei 2022   12:09 Diperbarui: 20 Mei 2022   12:24 2067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendeta bersama majelis Gereja Periode 2022-2026 (Sumber Foto: dokumen pribadi)

GITJ Kedungpenjalin Jepara: Cikal Bakal Bertumbuhnya Gereja di Sekitarnya

Oleh: Suyito Basuki

Menurut buku Babad Zending di Pulau Jawa , karya J.D. Wolterbeek, pelayanan di desa Kedungpenjalin dimulai dari pembaptisan yang dilakukan oleh Pieter Jansz kepada orang Jawa yang bernama Pasrah Karso.  Pasrah Karso kemudian boyongan dari desa Pulojati ke wilayah Karanggondang, sebuah tempat yang tidak jauh dari desa Bondo, desa yang dibuka oleh Kiai Tunggul Wulung.  

Disertai dengan beberapa keluarga, Pasrah Karso kemudian membabat hutan, mendirikan desa yang kemudian diberi nama: Kedungpenjalin.  Menurut tradisi lisan, nama "Kedungpenjalin" disebabkan di daerah itu ada sebuah kedhung  (telaga) dan tanaman-tanaman penjalin tumbuh subur di sekitarnya.

Berdasarkan buku Tata Injil di Bumi Muria yang disusun oleh S.H. Sukoco dan Lawrence M. Yoder, pelayanan di Kedungpenjalin dimulai tahun 1869.  Dan itu terjadi setelah Pasrah Karso gagal membuka pelayanan di desa Geneng dan Bondo.

  Selanjutnya menurut buku  Tata Injil di Bumi Muria tersebut, tahun 1890 tercatat warga pasamuwan menjadi 149 warga .  

Sedangkan yang  aktif beribadah sejumlah 62 orang dan pelayanan dilakukan oleh Pasrah Karso.  Pembangunan gedung gereja dirintis tahun 1881.  Dengan bantuan jemaat menonit luar negeri, khususnya Rusia, pada tahun 1895 gedung gereja berhasil dibangun.

Julukan Kristen Landa

Selanjutnya Pasrah Karso menjadi guru Injil yang membantu pekerjaan Pieter Jansz tenaga misi dari Doopgezinde Vereneging (DZV) (Missi Menonite Belanda) memberitakan Injil di Jepara dan sekitarnya bersama dengan Guru Injil Tresna Wirodiwongso serta Guru Injil Petrus.  Dalam pelayanannya, Pasrah Karso dibantu oleh para menantunya, yakni: Yahuda Limbun dan Yokanan Semadin.  

Semuanya melayani dengan tekun.  Pada zaman dahulu, orang Kristen Kedungpenjalin disebut  "Wong Kristen Landa/ Orang Kristen Belanda", menjelaskan orang-orang Kristen hasil didikan orang-orang Belanda.  Hal ini untuk membedakan dengan jemaat Bondo yang disebut "Wong Kristen Jawa/ Orang Kristen Jawa" karena diasuh oleh Kiai Tunggul Wulung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun