Mohon tunggu...
Suwarto Saja
Suwarto Saja Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

TNI Kendalikan Hama Tikus bersama Masyarakat

27 November 2018   16:33 Diperbarui: 27 November 2018   16:37 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serda Hadi P. gropyok tikus bersama masyarakat (dokpri)

GROBOGAN- Ratusan ekor tikus berhasil ditangkap dan dikumpulkan dalam aksi gropyokan memberantas hama tikus di areal persawahan, Desa Putatnganten, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan. Aksi gropyokan dilakukan anggota TNI dari Koramil 0717/14 Karangrayung Serda Hadi P. bersama puluhan petani serta petugas Dispertan Grobogan, Selasa (27/11).

Gropyokan yang merupakan tradisi petani untuk memberantas tikus, dilakukan bersamaan memasuki musim tanam rendeng 2018-2019. Gropyokan tikus dilakukan dengan beberapa cara. salah satunya dengan menggali lubang tikus kemudian menggebuk tikus saat keluar dari lubangnya. Cara lain yaitu dengan mengisi lubang-lubang tikus dengan air kemudian tikus yang keluar dari lubang langsung dipukul dengan kayu. Cara lainnya yakni dengan menggunakan emposan dengan racun tikus.

Menurut Danramil 0717/14 Karangrayung, Kapten Inf Edi Hermanto, aksi gropyokan dilakukan untuk menyelamatkan areal pertanian di Kabupaten Cirebon dari ancaman serangan tikus. "Jika ancaman serangan tikus tidak segera kita atasi, akan menjadi ancaman di masa tanam hingga menyebabkan gagal panen," ujar Danramil.

Nasroh petugas dari Dispertan Kab. Grobogan mengatakan, ancaman gagal panen dipastikan akan membuat para petani mengalami kerugian. Dia menyebutkan, kerugian yang dialami petani jika sampai mengalami gagal panen bisa mencapai Rp 20 juta per hektare. "Nilai kerugian sebesar Rp 20 juta per hektare itu bukan nilai yang kecil. Ancaman serangan tikus ini memang sangat meresahkan jika tidak dikendalikan sejak saat ini," kata Nasroh.

 Daslan ketua Poktan, menambahkan, tikus merupakan binatang yang cerdik dan perkembangbiakannya sangat cepat. Jika dibiarkan, bisa menyebabkan puso atau gagal panen. "Serangan tikus bisa terjadi sejak awal tanam sampai jelang panen," kata Daslan.(Pendim 0717/Pwd)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun