Mohon tunggu...
suwarsini saja
suwarsini saja Mohon Tunggu... -

Guru Bahasa Indonesia di SMPN 1 Binakal Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning pada Pembelajaran Struktur Isi Cerpen SMP Kelas VII

6 Agustus 2014   16:53 Diperbarui: 4 April 2017   16:39 21127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Penerapan Model Pembelajaran

Discovery Learning pada Pembelajaran Struktur Isi Cerpen

SMP Kelas VII

Oleh : Suwarsini, M.Pd

Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan sebagai suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam Kurikulum 2013 terdapat tiga jenis model pembelajaran yaitu Model Pembelajaran Berbasis Proyek ( Based Projeck Learning ), Model Pembelajaran Berbasis Masalah ( Based Problem Learning ), dan Model Pembelajaran Berbasis Penemuan ( Discovery Learning ). Model pembelajaran tersebut sesuai dengan pendekatan saintifik sehingga tepat untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

Sebagai seorang guru, kita harus mampu memilih dan mendesain model pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Model pembelajaran yang dipilih harus disesuaikan dengan tema dan kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik. Di samping itu juga harus memperhatikan keadaan atau kondisi peserta didik, bahan pelajaran, serta sumber – sumber belajar yang ada agar penggunaan model pembelajaran tersebut dapat diterapkan secara efektif dan dapat menunjang keberhasilan belajar peserta didik. Selain itu, seorang guru harus mampu mengelola proses belajar mengajar yaitu mampu menguasai keterampilan dasar mengajar seperti membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan, bertanya, dan lain – lain.

Sehubungan dengan kemampuan guru untuk memilih dan mendesain model pembelajaran yang tepat, penulis akan memaparkan penerapan Model Pembelajaran Penemuan ( Discovery Learning ). Model pembelajaran ini diharapkan dapat diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar peserta didik SMP kelas VII dalam mempelajari struktur isi cerpen.

A.Pengertian Model Pembelajaran Penemuan ( Discovery Learning ).

Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila peserta didik tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya tetapi peserta didik mengorganisasi sendiri pelajaran tersebut. Model pembelajaran ini menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir tetapi peserta didik dituntut untuk melakukan serangkaian kegiatan mulai dari mengumpulkan informasi sampai dengan membuat kesimpulan dari materi yang disajikan.

B.Prosedur Aplikasi Model Pembelajarn Penemuan ( Discovery Learning ).

Menurut Syah ( 2004 : 244 ) dalam mengaplikasikan model Discovery Learning ada beberapa prosedur dalam proses pembelajaran yaitu :

1.Stimulation

Pada tahap ini, peserta didik dibimbing untuk mengajukan pertanyaan, membaca buku, dan lain – lain sehingga peserta didik merasa tertarik untuk mengadakan eksplorasi terhaap materi pembelajaran.

2.Problem Statemen ( pertanyaan / identifikasi masalah )

Pada tahap ini pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak- banyaknya tentang materi pembelajaran.

3.Data Collection ( pengumpulan data )

Pada tahap ini pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak – banyaknya untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis materi yang dipelajari dengan cara membaca literatur, mengamati objek dan lain – lain.

4.Data Processing ( pengolahan data )

Pada tahap ini semua informasi yang telah diperoleh peserta didik diolah melalui wawancara, observasi, dan lain – lain kemudian ditafsirkan.

5.Verification ( pembuktian )

Pada tahap ini peserta didik melakukan pengamatan dengan cermat untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis.

6.Generalization ( menarik kesimpulan / generalisasi )

pada tahap ini peserta didik membuat kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama dengan memerhatikan hasil verifikasi.

C.Penerapan Model Pembelajaran Penemuan ( Discovery Learning ).

1. Kompetensi Dasar:3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi,dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.

4.1Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan.

2. Topik:Cerpen

3. Sub Topik:Struktur isi cerpen

4. TujuanPembelajaran:1). Peserta didik dapat menentukan struktur isi cerpen(1)judul, (2) perkenalan, (3) memperkenalkan siapa para pelaku, apa yang dialami pelaku dan dimana terjadinya peristiwa, (3) komplikasi, konflik muncul dan para pelaku mulai bereaksi terhadap konflik, kemudian konflik meningkat, (4) klimaks, konflik mencapai puncaknya, (5) penyelesaian, konflik terpecahkan dan menemukan penyelesaiannya dan (6) amanat/pesan moral tersurat/tersirat teks cerpen setelah diberi kesempatan mencermatinya.

2). Peserta didik dapat menjelaskan unsur kebahasaan (kata-kata sifat untuk mendeskripsikan pelaku, penampilan fisik atau kepribadiannya, kata-kata keterangan untuk menggambarkan latar (latar waktu,tempat, dan suasana) dan kata kerja yang menunjukkan peristiwa-peristiwa yang dialami para pelaku teks cerita pendek setelah diberi kesempatan membaca.

5. Alokasi Waktu:1 kali pertemuan ( 2 x 40 JP).

6. TahapPembelajaran:

1)Stimulation (simullasi/Pemberian rangsangan).

·Peserta didik mengingat kembali tentang cerpen yang pernah dibaca.

·Peserta didik menyebutkan judul-judul cerpen yang pernah dibaca.

2)Problem statement (pertanyaan/identifikasi masalah).

·Peserta didik dengan atau tanpa bantuan guru menanya tentang struktur isi cerpen.

·Peserta didk dengan atau tanpa bantuan guru menanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan ciri-ciri bahasa.

3)Data collection (pengumpulan data).

·Peserta didik mendiskusikan struktur isi teks cerpen (judul, tokoh dan penokohan, latar, konflik, klimaks, peleraian, amanat).

·Peserta didik mendiskusikan ciri bahasa teks cerpen.

·Peserta didik menjawab atau mengajukan pertanyaan terkait dengan isi teks cerpen (pertanyaan literal, inverensial, integrative, kritis).

4)Data processing (pengolahan data).

·Peserta didik menuliskan struktur isi cerpen(1) judul, (2) perkenalan, (3) memperkenalkan siapa para pelaku, apa yang dialami pelaku dan dimana terjadinya peristiwa, (3) komplikasi, konflik muncul dan para pelaku mulai bereaksi terhadap konflik, kemudian konflik meningkat, (4) klimaks, konflik mencapai puncaknya, (5) penyelesaian, konflik terpecahkan dan menemukan penyelesaiannya dan (6) amanat/pesan moral tersurat/tersirat teks cerpen setelah diberi kesempatan mencermatinya.

·Peserta didik dapat menjelaskan unsur kebahasaan (kata-kata sifat ) untuk mendeskripsikan pelaku, penampilan fisik atau kepribadiannya, kata-kata keterangan untuk menggambarkan latar (latar waktu,tempat, dan suasana) dan kata kerja yang menunjukkan peristiwa-peristiwa yang dialami para pelaku teks cerita pendek setelah diberi kesempatan membaca.

5)Verification (pembuktian).

·Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaan tentang struktur isi cerpen dan unsur kebahasaan.

·Peserta didik menanggapi hasil presentasi kelompok lain.

6)Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi).

·Peserta didik memperbaiki dan melengkapi hasil kerja kelompoknya.

·Peserta didik dengan atau tanpa bantuan guru dapatmenyimpulkan struktur isi cerpen dan unsur kebahasaan.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Penemuan ( Discovery Learning ) dapat diterapkan pada pembelajaran struktur isi cerpen. Model pembelajaran tersebut diharapkan dapat menunjang keberhasilan belajar peserta didik.

Daftar Pustaka

Syah, M. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun