Kinerja telah menjadi suatu kata buzz dalam sebuah dunia bisnis. Kata itu bukan hal yang umum lagi, terutama kata tersebut berfungsi sebagai untuk mengingatkan bahwa perusahaan ada untuk suatu tujuan.
Banyak perbedaan pendekatan dalam mencari tempat kerja yang memiliki kinerja tinggi. Misalnya: Produsen beralih ke metode just-in-time, Usaha Kecil menggunakan spesialisasi yang fleksibel untuk memanfaatkan jaringan; Produksi dan Jasa menempatkan fokus pada kualitas total atau perbaikan yang secara terus-menerus dan Kerja tim yang umum lebih dispesifik menjadi sebuah tim khusus.
Namun, hanya sebagian orang yang memahami penting kinerja Karyawan dan pengelolaan kinerja karyawan. memahami kata kinerja merupakan apa yang dibutuhkan organiasasi dari karyawan jika organisasi ingin mencapai tujuan bisnisnya dan pengelolan Kinerja menurut Amstrong 1992 adalah Suatu proses atau serangkaian proses untuk membangun pemahaman bersama tentang apa yang ingin dicapai, dan mengelola serta mengembangkan orang dengan cara yang meningkatkan kemungkinan pencapaiannya dalam jangka pendek dan panjang.
Ada berbagai sudut pandang melihat dan menilai bahwa Manajemen Kinerja yaitu:
- Pertama, melihat sebagai sebuah nama baru Perfomance Management mencoba untuk untuk menggantikan ke dalam Perfomance Appraisal sebuah gaya lama yang telah ditolak.
- Kedua, melihat Perfomance Management sebagai mekanisme untuk membuat keputusan pembayaran terkait kinerja mereka.
- Ketiga, melihatnya sebagai ciptaan manajemen hanya untuk suatu cara mengeksploitasi para pekerja.
Namun lebih positifnya, pandangan manajemen kinerja dapat dilihat sebagai pendekatan total untuk mengelola orang dan kinerjanya. Karena konsep Kerangka kerja Manajemen Kinerja  secara umum dianggap penting bagi keberhasilan setiap sistem perencanaan dan tinjauan kinerja. Dengan Konsep manajemen tersebut untuk menghubungkan tujuan organisasi dan perilaku individu untuk menjadi proses untuk perencanaan, pemantauan, peninjauan, penghargaan dan pengembangan kinerja melalui sistematis yang menghubungkan kebutuhan karyawan dan tujuan organisasi.Â
Selain itu penilaian kinerja dapat dilihat sebagai alat kontrol dalam mengevaluasi kinerja. seperti memahami kebutuhan untuk berbagi tujuan dan sasaran organisasi secara luas, untuk memberikan informasi tentang kinerja dan hasil, untuk memberikan komentar dan umpan balik, serta pengkomunikasian antara atasan dan karyawan
terima kasih :)
