Mohon tunggu...
Dudih Sutrisman
Dudih Sutrisman Mohon Tunggu... Administrasi - Pegiat Bidang Pendidikan, Sosial, Politik, Budaya, dan Sejarah

Cogito Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Ibuku adalah Bahasa Daerahku

5 Desember 2018   09:19 Diperbarui: 5 Desember 2018   09:53 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

(4) faktor migrasi, migrasi penduduk yang begitu sulit dibendung pun turut menjadi faktor yang mempengaruhi berkurangnya penggunaan bahasa daerah sebab masyarakat yang berasal dari daerah dan suku yang berbeda kemudian tinggal pada lingkungan yang sama akan secara otomatis ketika berinteraksi mereka tidak akan menggunakan bahasa daerahnya melainkan bahasa Indonesia. hal itu pun akan berpengaruh saat individu bersangkutan kembali ke daerah asalnya, ia akan menggunakan bahasa yang digunakannya saat di perantauannya. 

(5) perkawinan antar suku. Ketika dua individu yang berasal dari kebudayaan yang berbeda memutuskan untuk menikah, maka dipastikan mereka akan menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh pasangannya, tidak akan memaksakan penggunaan bahasa daerahnya. Hal itu pun akan diturunkan kepada keturunannya. 

(6) kurangnya rasa bangga terhadap bahasa daerahnya. Hal ini terjadi sebab generasi muda saat ini cenderung menganggap bahwa ketika menggunakan bahasa daerah itu "kampungan" dan tidak bergengsi, sementara ketika menggunakan bahasa lain (seperti bahasa Indonesia, atau bahasa asing) dianggap lebih keren dan moderen serta tidak "kampungan". 

(7) kurangnya interaksi keluarga dengan menggunakan bahasa daerah, hal ini terjadi karena orangtua jarang menggunakan bahasa daerah dalam percakapan komunikasi di dalam lingkungan keluarganya sendiri sehingga proses alih-kebahasaan lintas generasi terhenti. 

(8) faktor ekonomi, banyak penutur bahasa daerah yang lebih sering menggunakan bahasa lain dengan maksud dan motof ekonomi tertentu seperti untuk memperoleh pekerjaan dan kehidupan yang layak, sebab saat ini banyak pekerjaan yang mensyaratkan harus menguasai bahasa Inggris. 

(9) faktor bahasa Indonesia, keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara sesuai dengan Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara otomatis bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar dalam acara-acara kenegaraan dan di lembaga-lembaga pendidikan. Pengaruh bahasa Indonesia yang sangat kuat ini telah menyebabkan bahasa-bahasa daerah mengalami pergeseran, Bahkan sebagaimana dikuti Gunarwan (2006, hlm. 96) bahwa bagi banyak orang Indonesia, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa primer sehingga tidak sedikit yang menggunakannya sebagai bahasa pertama, menggeser bahasa daerah.

Melihat faktor-faktor tersebut, maka sudah selayaknya kita menggeser kembali paradigma terkait dengan pentingnya pemertahanan bahasa daerah sebagai bahasa Ibu dengan mulai mengefektifkan kembali penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam lingkungan keluarga, peran orang tua menjadi ujung tombak yang paling menentukan. 

Walaupun dari segi pendidikan formal, Jawa Barat sudah memiliki Peraturan Gubernur Nomor 69 tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah Pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai dasar hukum pelaksanaan pembelajaran bahasa daerah di persekolahan, tetap lembaga yang paling mempengaruhi bertahan tidaknya suatu usaha pemertahanan bahasa daerah ini adalah keluarga di rumah.

 Intensitas penggunaan bahasa daerah di lingkungan keluarga adalah jawaban untuk kembali mendudukkan bahasa daerah sebagai bahasa ibu, anak-anak sejak lahir mesti dikenalkan bahasa yang pertama kalinya adalah bahasa daerah. Kita harus memahami kutipan pepatah masyarakat Sunda yang berbunyi "Basa teh Ciciren Bangsa, Ilang Basana, Ilang Bangsana" yang mengandung arti ketika bahasanya sudah hilang maka bangsanya pun akan punah. Ini adalah menjadi tugas bersama untuk mempertahankan bahasa daerah sebagai bahasa ibu.

Selamat Hari Aksara Internasional!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun