Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cerita Langit dan Bunga di Puncak Gunung Kerinci

26 Juli 2017   12:18 Diperbarui: 5 Januari 2018   09:00 4022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WAKTU TERBAIK untuk menikmati langit dan bunga-bunga di puncak gunung Kerinci ada pada dua keadaan: penghujung musim hujan dan awal musim kemarau, sekitar bulan April-Juli pada tiap tahunnya. Di dua waktu itulah langit dan bunga-bunga memancarkan pesona kecantikan tiada tara.

Pada penghujung musim hujan, bunga-bunga masih bermekaran. Mekarnya masih nampak segar, kelopaknya berkilat dan daun-daunnya utuh menghijau. Di waktu itu, bunga-bunga masih dapat cukup air, bersamaan cukup dapat sinar matahari.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Setelah lama terkena musim kemarau, barulah bunga-bunga itu kehilangan kesegarannya, mengering, kelopak bunganya mulai berkurang dan daun-daun mulai layu berguguran.

Langit juga memesona pada penghujung musim hujan dan awal musim kemarau. Pada penghujung musim hujan, langit cenderung mudah kelihatan bersih, pemandangan jernih ke segala arah. Berselang-seling. Tak berapa lama awan akan datang melukis langit berpadu dengan cahaya senja.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sebaliknya, pada awal musim kemarau, seperti bulan Juli ini, keadaan tanah dan pasir gunung belum benar-benar kering dan berdebu. Bunga-bunga masih bermekaran. Langit terlihat cerah dalam waktu cukup lama, sehingga pada malam hari enak menikmati langit bertabur bintang dari puncak tertinggi tanah Sumatera.

Di mana lagi bisa menikmati langit secara maksimal kecuali di ketinggian titik paling dekat dengan langit? Persis di Shelter 3 pada ketinggian 3.300-an meter di atas permukaan laut. Tanpa teleskop, mata telanjang bisa leluasa melihat langit dan malam penuh bintang.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pada sore hari yang adem, langit akan berganti-ganti dari cerah ke berawan dan kadang hujan ringan. Saat cerah menikmati langit. Saat berawan menikmati awan akan menjadi objek foto yang menarik.

Dari bawah, orang-orang akan melihat awan nampak begitu tinggi. Sedangkan para pendaki gunung persis berada di tengah-tengah awan tersebut, menggapainya dengan tangan, bahkan secara lelucon memasukkan awan itu ke dalam plastik buat oleh-oleh.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Di waktu dan suasana demikianlah penulis berziarah ke gunung Kerinci, pada 21-24 April 2017 dan 21-23 Juli 2017. Tak bosan-bosan berkunjung ke gunung Kerinci, selalu saja ada alasan untuk ke sana.

Ada keuntungan lain berkunjung ke gunung Kerinci pada dua waktu tersebut, yaitu: suasana gunung belum begitu ramai oleh pendaki. Pada bulan April masih diwarnai hujan, jalan masih berlumpur, barangkali menjadi penyebab masih sedikit pendaki. Sedangkan pada pertengahan Juli masa liburan sekolah dan Idulfitri telah berakhir, gunung jadi ikutan sepi.

Saat gunung sedikit sepi, hiruk-pikuk di alam berkurang. Saatnya yang tepat untuk mengeksplorasi detail-detail yang acap diabaikan kebanyakan pendaki, tanpa gangguan atau harus antri.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun