Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Emon Ternyata Penulis!

8 Mei 2014   22:52 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:42 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13995383932131903414

[caption id="attachment_306474" align="aligncenter" width="550" caption="Isfari Hikmat/Detik.com - Buku Catatan Si Emon"][/caption]

Dugaan sebelumnya bahwa Andri Sobari alias Emon (24 tahun) seorang yang cerdas, terbukti sudah. Selain terlihat dari jenjang pendidikan hingga SLTA, retorikanya bagus, juga Emon seorang penulis! Penulis amatir tentu saja. Emon cukup disiplin menuliskan korban-korbannya di buku tulis.

Dikutip dari MetroTV dan Detiknews.com (8/5), Polres Sukabumi Kota menemukan dua buah buku catatan si Emon di rumahnya. Satu buku bergambar kartun bertuliskan 'Thanks' dan satu buku lagi berwarna hijau dengan motif batik. Buku pertama berisi daftar 120 korban si Emon dan satu buku lagi, ini yang luar biasa, berisi puisi-puisi karya si Emon!

Sampai tulisan ini diturunkan belum terungkap apakah Emon menuliskan karya-karyanya di tempat lain, selain dua buku tersebut. Siapa tahu, misalnya, Emon juga aktif menulis di Kompasiana pakai akun kloningan---hayo, siapa ya???

Dari pendidikan, retorika dan puisi-puisi si Emon---puisinya bagaimana tak dijelaskan media---pastinya Emon punya cukup kemampuan emajinasi liar dan estetika. Menurut pengakuannya, nama-nama korbannya ditulis untuk mengingatkan fantasi seksnya.

Benarlah kata orang bahwa tidak selamanya petualang seks itu berotak udang. Ada kalanya, kalau tidak sering ditemukan demikian, petualang seks menyimpang adalah sosok yang pintar. Tentu butuh retorika yang sangat baik sehingga mampu merayu korban sampai ratusan orang.

Untuk kasus emon, memiliki kepintaran yang plus-plus. Selain memiliki kemampuan retorika yang sangat baik, si Emon juga mampu mengungkapkan citra imajinya menjadi bahasa tulis berupa puisi. Apa lagi yang dapat dikatakan kecuali bahwa si Emon seorang penulis.

Jika terbukti di pengadilan, si penulis amatir ini layak dihukum berat berikut pidana tindakan berupa suntik kebir. Sulit membayangkan seorang paedofil kelak selesai menjalankan pidana, bebas dari penjara, siapa yang menjamin dia telah sembuh total dari penyakit psikoseksual paedofilia.

Penulis amatir berkabung!

(Sutomo Paguci)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun