Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Bendera HTI Berkibar di Puncak-puncak Gunung Indonesia

7 Agustus 2019   12:24 Diperbarui: 8 Agustus 2019   13:08 2407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Enzo Allie dan Bendera Tahuid HTI di gunung Papandayan (Sumber: Facebook Enzo Allie)

Sebelum itu, videonya lebih dahulu viral. Saat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memanggil dan berbicara dengan Enzo Allie pakai bahasa Prancis. Banyak nitizen terpukau dengan kemahiran Panglima TNI berbahasa Prancis.

Karena video itulah, warganet Indonesia penasaran, siapa Enzo Allie yang bertampang bule ini sebenarnya. Dan mulailah mereka mencari jejak digital Enzo Allie. Apa dinyana, ternyata jejak digital Enzo Allie membuat mata warganet Indonesia terbelalak.

Foto profil Enzo Allie di Facebook menggunakan bendera tauhid HTI berwarna hitam. Tidak cukup sampai di situ, ibunda Enzo Allie tak luput dari penelusuran warganet.

Tak kalah mencengangkan dinding Facebook ibunda Enzo Allie, Hadiati Basjuni Allie, bertaburan postingan bendera HTI, gerakan 212, kebencian amat sangat pada Jokowi, Islam Nusantara, dan Banser NU. Termasuk postingan foto Enzo ikut aksi dukung Prabowo.

Tak lama setelah viral, akun Enzo dan Ibunya mendadak tak lagi bisa diakses. Beruntung banyak warganet sempat membuat tangkapan layar postingan-postingan Enzo dan Ibunya.

Menjadi pertanyaan warganet juga, bagaimana TNI mau menang perang di abad IT bila sampai kecolongan begini. TNI wajib berterima kasih pada warganet Indonesia yang super kepo dan kadang julid. Semoga TNI punya teknik canggih untuk membina Enzo.

Organisasi HTI memang telah "dibunuh", tapi orang-orangnya tetap hidup. Realitas sosial politik "arus bawah" demikianlah yang muncul hingga ke puncak-puncak gunung di Indonesia. Bagaimana kehidupan sosial di bawah, begitu pula ketika di gunung.(*)

SUTOMO PAGUCI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun