Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Waspada dan Kenali Ciri-ciri Oli Palsu yang Dijual "Online"

4 September 2017   19:23 Diperbarui: 18 September 2017   15:15 24527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI (Youtube/CNN/TRANSTV)

Ada kecurigaan oli yang dibeli tersebut hasil pemalsuan sebagaimana diungkap kepolisian. Pasalnya, oli palsu tersebut dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.

Dari sudut penjual, penjualan oli palsu berharga miring secara online memang lebih aman dibandingkan offline, oleh karena konsumen tidak bisa melihat langsung fisik barangnya, hanya melihat foto dan diskripsi barang di situs.  

Karena makin yakin bahwa oli yang dibeli adalah palsu, kami mencoba menghubungi pelapaknya melalui percakapan Whatsapp. Ternyata direspon. Intinya, dikemukakan kekawatiran bahwa oli yang dibeli palsu, indikasinya harga jauh lebih murah dibanding harga pasar dan segel hologram tak menempel dengan kuat.

Pelapak mengakui bahwa oli yang dijualnya jauh lebih murah dibanding harga pasar (pada intinya pelapak akui harga tidak wajar), sekalipun tak mengakui bahwa oli itu palsu karena ia dapat dari supplier, dimana suppliernya ternyata bukan supplier resmi Castrol--makin curiga lagi. Mustahil oli asli dijual setengah harga dari harga pasar, karena pedagang tentu ingin untung.

Chat komplen dan mau retur (dokpri)
Chat komplen dan mau retur (dokpri)
Pelapak akui bukan ambil dair supplier resmi dan kasih setengah dari harga pasar (dokpri)
Pelapak akui bukan ambil dair supplier resmi dan kasih setengah dari harga pasar (dokpri)
Setelah berkomunikasi cukup panjang melalui Whatsapp, akhirnya pelapak bersedia barangnya diretur. Sampai tulisan ini dipublikasikan, proses pengembalian barang telah tuntas, dan uang pembelian telah dikembalikan utuh, kecuali ongkos kirim. Jadi kerugian pembeli ada di ongkos kirim pertama dan retur.

Untunglah pelapaknya cukup koperatif. Mungkin juga karena ia menyadari konsumennya kali ini kritis dan menyebut "ancaman" akan membawa ke ranah hukum.

Sedikit saran untuk masyarakat, kiranya dapat lebih berhati-hati beli oli secara online. Akan lebih baik cari aman dengan beli oli secara offline di toko fisik terpercaya, di bengkel resmi, atau distributor resmi saja. Oli sintetik 5W-30 bisa untuk 10.0000 km, taroklah sesekali lewat sedikit tak masalah, andai kebetulan barang sulit dicari.(*)

SUTOMO PAGUCI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun