Ada kecurigaan oli yang dibeli tersebut hasil pemalsuan sebagaimana diungkap kepolisian. Pasalnya, oli palsu tersebut dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.
Dari sudut penjual, penjualan oli palsu berharga miring secara online memang lebih aman dibandingkan offline, oleh karena konsumen tidak bisa melihat langsung fisik barangnya, hanya melihat foto dan diskripsi barang di situs. Â
Karena makin yakin bahwa oli yang dibeli adalah palsu, kami mencoba menghubungi pelapaknya melalui percakapan Whatsapp. Ternyata direspon. Intinya, dikemukakan kekawatiran bahwa oli yang dibeli palsu, indikasinya harga jauh lebih murah dibanding harga pasar dan segel hologram tak menempel dengan kuat.
Pelapak mengakui bahwa oli yang dijualnya jauh lebih murah dibanding harga pasar (pada intinya pelapak akui harga tidak wajar), sekalipun tak mengakui bahwa oli itu palsu karena ia dapat dari supplier, dimana suppliernya ternyata bukan supplier resmi Castrol--makin curiga lagi. Mustahil oli asli dijual setengah harga dari harga pasar, karena pedagang tentu ingin untung.
Untunglah pelapaknya cukup koperatif. Mungkin juga karena ia menyadari konsumennya kali ini kritis dan menyebut "ancaman" akan membawa ke ranah hukum.
Sedikit saran untuk masyarakat, kiranya dapat lebih berhati-hati beli oli secara online. Akan lebih baik cari aman dengan beli oli secara offline di toko fisik terpercaya, di bengkel resmi, atau distributor resmi saja. Oli sintetik 5W-30 bisa untuk 10.0000 km, taroklah sesekali lewat sedikit tak masalah, andai kebetulan barang sulit dicari.(*)
SUTOMO PAGUCI