Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Strategi Mendaki Gunung Kerinci

5 Januari 2016   12:06 Diperbarui: 18 April 2021   06:33 2830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika ada anggota rombongan yang bertubuh gendut, perempuan kurang terlatih dan anak-anak, maka akan lebih baik pendakian dibagi dalam tiga hari: hari ke-1, Pintu Rimba menuju Shelter 1, bermalam di sini; hari ke-2, Shelter 1 menuju Shelter 3, bermalam di sini; hari ke-3, Shelter 3 menuju Puncak. Untuk turunnya tergantung sisa tenaga dan waktu, bisa langsung turun pada hari yang sama dengan waktu muncak, bisa juga bermalam semalam di Shelter 3.

Pemandangan dari shelter 3 di pagi hari (dokpri)
Pemandangan dari shelter 3 di pagi hari (dokpri)
Jika terbayang tak akan kuat bawa barang sendiri naik hingga Shelter 3 dan turun kembali, akan lebih baik sewa porter. Banyak porter yang bisa di tanya dan dicari di Penginapan Subandi, Paiman dll. Negoisasikan biaya porter. Porter hanya sampai di Shelter 3, tidak ikut muncak. Jika mau penunjuk jalan dari awal pendakian hingga ke puncak, porter bisa diajak dengan tambahan biaya atau sewalah guide dari bawah yang biasanya lebih mahal sedikit dibanding porter.

Jika mau aklimatisasi yang sempurna, untuk menghindari penyakit gunung seperti sakit kepala dll, ada baiknya pendakian diatur sedemikian rupa, tidak langsung berjalan dari Pintu Rimba bablas hingga ke Shelter 2 atau 3 pada hari yang sama.

Aklimatisasi bisa diatur dengan rentang pendakian 0 sampai 2.500 mdpl. Misalnya, hari pertama mendaki dari pintu rimba hingga shelter 1 dan bermalam di sini. Hari selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke shelter 2 atau 3 dan bermalam di sini.

Suasana shelter 2 (dokpri)
Suasana shelter 2 (dokpri)
Setelah mencapai ketinggian 2.500 mdpl (sekitar shelter 1), penambahan ketinggian per hari antara 300 - 600 mdpl dengan sehari bermalam tiap penambahan tsb. 

Dengan demikian, pendakian bisa diatur: hari ke-1 bermalam di Kersik Tuo dengan ketinggian 1.600 mdpl, hari ke-2 bermalam Shelter 1 dengan ketinggian 2.505 mdpl, dan hari ke-3 bermalam di Shelter 3 dengan ketinggian 3.300 mdpl sebelum muncak.

Strategi lain, bila waktu terbatas dan suka terkena penyakit gunung sakit kepala dll, berjalanlah dari Pintu Rimba hingga Shelter 3, lalu sesampai di Shelter 3 turun lagi ke Shelter 2 untuk bermalam di sini. Menanjak lebih tinggi lalu bermalam pada ketinggian lebih rendah di bawahnya akan membantu proses aklimatisasi yang lebih cepat. Strategi ini terutama bila terasa gejala penyakit gunung.

Penulis di trek dari shelter 2 ke shelter 3 (dokpri)
Penulis di trek dari shelter 2 ke shelter 3 (dokpri)
Dengan pengaturan aklimatisasi sedemikian rupa, penyakit gunung dapat dihindari secara maksimal, sehingga kenikmatan pendakian tidak terganggu oleh penyakit gunung. Fisik prima, mendaki enak, dan pikiran ringan.

Waktu pendakian terbaik saat musim kemarau sekitar bulan April-Oktober tiap tahunnya. Namun kadang kala cuaca gunung sulit ditebak, kadang hujan badai di musim kemarau. Ada baiknya lihat ramalan cuaca sebelum berangkat untuk antisipasi.(*)

SUTOMO PAGUCI

Baca juga artikel terkait ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun