Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Waspadai Kelemahan Fatal Rem ABS

3 November 2013   17:59 Diperbarui: 16 September 2015   15:07 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1383474982727235360

[caption id="attachment_275769" align="alignleft" width="600" caption="Ilustrasi perbandingan rem ABS dan tanpa ABS (astracreditcompanies.com)"][/caption]

Berikut ini adalah kelemahan fatal sistem pengreman ABS (Anti-lock Braking System) berdasarkan pengalaman pribadi penulis saat menggunakan beberapa mobil dengan sistem rem ABS demikian.

Karenanya, tulisan ini bukan kajian teoritis, melainkan sepenuhnya pengalaman pribadi.

Inti sistem kerja rem ABS adalah mencegah rem terkunci saat pedal rem diinjak secara mendadak dan dalam. Pengereman akan diatur secara mekanis oleh komputer agar rem tetap bekerja optimal, tidak mengunci, sehingga mobil tidak terus meluncur (lihat gambar di atas). Mirip teknik "mengocok" pada sistem rem biasa, namun pada ABS kocokan diatur sangat cepat per sekian detik oleh sistem mekanis komputer.

Kelemahan fatal rem ABS yang penulis alami adalah ini: rem tidak pakem di jalan berkerikil, atau kontur jalan tidak rata, atau saat rem basah terkena air. Dalam tiga keadaan ini rem ABS tidak berkerja optimal. Mobil tetap juga meluncur saat direm.

Tidak enaknya saat direm mendadak disertai bunyi menggeruk gruk! gruk! gruk! Dahulu, saat awal-awal menggunakan mobil dengan rem ABS, kukira remnya yang rusak karena tidak pakem dan berbunyi menggeruk saat direm di permukaan jalan tak rata atau saat rem basah.

Kata mekanik bengkel resmi, remnya baik-baik saja, berfungsi normal. Tentu saja keadaan demikian sangat mencemaskan (kadang bikin malu).

Karena itu, jangan sekali-kali melajukan kendaraan terlalu cepat---lebih dari 60 km/jam---ketika melewati jalan berkerikil, berbatu, jalan tidak rata, jalan tanah, dan saat rem basah terkena air hujan dll.

Pasalnya, jika diperlukan ngerem mendadak, mobil akan sulit dihentikan dengan optimal. Biasa terjadi saat mobil sedang melaju tiba-tiba keluar dari aspal. Nah, hati-hatilah.

Rem ABS sulit bekerja optimal jika roda terkena permukaan yang berkerikil, berbatu, tidak rata, tanah, atau dipermukaan tanah berumput.

Yang paling mengerikan saat roda keluar dari aspal sementara mobil sudah mendekati jurang, karena rem ABS tidak bekerja optimal. Bisa-bisa masuk jurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun