Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Reuni: Mudarat Atau Manfaat?

26 Maret 2016   12:19 Diperbarui: 26 Maret 2016   12:31 3705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Reuni SMA di Lembang (Dok. Pri)"][/caption]Akhir-akhir ini reuni menjadi trend baru, kalau semula hanya ada reuni teman-teman SMA/SMU atau lulusan suatu perguruan tinggi atau mantan karyawan suatu perusahaan berskala nasional, kini sudah merebak hingga reuni teman-teman SMP dan SD. Memang hingga saat ini, penulis belum pernah melihat ada reuni mantan teman TK atau Play Group. 

Pada dasarnya reuni adalah upaya mempertemukan kembali yang dulu pernah bersama, baik dalam suatu kampus, sekolah maupun tempat bekerja, upaya mencari eksistensi diri yang mulai pupus dari memori karena dimakan usia. Penulis sendiri pernah menghadiri suatu reuni dengan mantan teman-teman SMA, setelah 30 tahun lebih tidak pernah saling bertemu. Ketika bertemu sudah lupa dengan wajah dan nama, jadi banyak dialog lucu saat reuni, "Kamu itu siapa ?" Memang akhirnya pembicaraan menjadi cair setelah kita saling mengungkapkan kisah-kisah lugu ketika di sekolah dulu.

Reuni, selain untuk memutar memori lama di otak, juga untuk memperbaiki fungsi bagian otak yang mengurus kesenangan, memutar kembali memori adalah suatu upaya mencegah penyakit Alzheimer yang memang suatu saat kelak akan menghampiri manusia, hanya dapat terjadi dalam waktu cepat atau lambat.

Seorang psikolog mengungkapkan pandangannya soal manfaat reuni, sebagai kenangan yang merupakan sarana melihat kembali pada diri kita beberapa tahun ke belakang. Dengan melihat masa lalu, seseorang akan mengerti bahwa kehidupan yang dia jalani selama ini merupakan suatu hal yang sangat penting. Setiap orang melalui kenangannya pasti akan membuat momentum atau kenangan dirinya agar dapat selalu mengingat bahwa dia berkembang. Melalui sebuah reuni, seseorang juga bisa mendapatkan self esteem. Saat reuni pasti bertemu dengan teman-teman lama yang tentunya mengetahui sifat kita yang dulu. Kita juga dapat mengetahui jalan hidup teman-teman lama. Reuni adalah salah satu jalan menyambung dan memelihara tali persaudaraan, persahabatan, silaturahmi yang sangat dianjurkan.

Perubahan

Perpisahan selama bertahun-tahun sejak lulus SMA atau lulus perguruan tinggi, atau meninggalkan perusahaan lama telah membentuk pribadi kita seperti sekarang ini. Banyak perubahan terjadi dalam hidup kita selama perpisahan itu baik secara fisik, sosial dan spiritual.

Perubahan fisik seperti bentuk tubuh, dulu gemuk sekarang langsing, dulu langsing sekarang subur, dulu cantik sekarang lebih cantik, dulu ganteng sekarang tambah ganteng, dulu kurang sehat sekarang fit dan lain sebagainya.

Perubahan status sosial, karena kariernya yang cemerlang, karena jabatan yang terus menjulang, karena bisnisnya yang berkembang pesat, seseorang bisa menjadi kaya dan terpandang atau sebaliknya masih prihatin karena bisnisnya kena krisis ekonomi, prihatin kena PHK dan aneka perubahan status sosial lainnya.

Perubahan spiritual, dulu nakal sekarang alim, dulu suka mencontek sekarang menjadi guru, dulu sopan sekarang lebih santun, dulu jarang sholat sekarang taat, dulu melihat gereja saja malas sekarang setiap hari melakukan pelayanan rohani.

Terlepas dari perubahan-perubahan yang terjadi, reuni juga sangat didominasi oleh penyelenggara atau yang sering disebut sebagai Panitia Reuni. Acara yang disusun juga sebaiknya tidak bersinggungan dengan penonjolan penyandang dana atau sponsor acara Reuni ini, karena dapat menyakitkan hati peserta reuni yang kebetulan kurang berhasil dalam kehidupannya.

Tips Etik Reuni 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun