Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berburu Kuliner Pecinan Glodok

16 Agustus 2016   10:45 Diperbarui: 16 Agustus 2016   11:06 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daerah Pecinan Glodok sudah lama sangat terkenal dengan aneka ragam kulinernya yang eksotik. Hanya saja, banyak yang kawatir salah memilih makanan, karena adanya makanan yang mengandung unsur tidak halal. Untuk itu diperlukan kejelian dan keberanian untuk bertanya. Sekarang, saya perhatikan sudah banyak penjaja makanan yang sudah memberikan tanda "mengandung babi" atau memasang gambar "Ms. Pig" untuk menandai dagangannya. Selain makanan berbahan dasar babi atau minyak babi (lard), masih ada pula beberapa makanan yang dipertentangkan halal dan non halal-nya, seperti hewan yang hidup di dua lokasi, misalnya kodok atau katak, bulus dan labi-labi.

Di Pasar Glodok atau tepatnya Pasar Petak Sembilan lebih didominasi oleh penjual bahan baku, bila Anda senang memasak di rumah.Di sana Anda dapat memperoleh bahan baku masakan, mulai dari babi, bulus, labi-labi, kodok, babi, ayam, udang, ikan, tripang / lintah laut dan lain-lainnya.

Sentra kuliner sebenarnya terdapat pada sebuah tempat yang dinamakan gang Kali Mati, sepanjang jalan ini berjajar pedagang makanan, dari ujungnya di dekat Klenteng Toa Se Bio hingga ujung akhirnya di Food Court Gloria.

Makanan Halal

Sebenarnya untuk mencari makanan halal di kawasan gang Kali Mati ini tidak terlalu susah, asalkan Anda jeli. Anda dapat mengawali pagi dengan menyeruput kopi di kedai kopi legendaris yang buka sekitar jam 7 pagi dan sudah tutup sebelum jam 12 siang, yakni Kedai Kopi Tak Kie. Kedai kopi ini sangat sederhana dan sudah sangat tua, namun suasana pengunjungnya ramai sekali. Disini tidak ada barista ala kedai kopi kekinian, namun hanya penyeduh kopi tradisionil yang dapat menyajikan kopi dalam waktu cepat dan enak. Kopi Tak Kie sangat terkenal dengan Es Kopi-nya. Saat membayar, saya terkejut karena yang menjadi kasirnya seorang kakek tua dengan pakaian sederhana, bukan gadis cantik ber gaun mini seperti pada kedai kopi kekinian.

Es Kopi Tak Kie (Sumber : Instagram Hianny)
Es Kopi Tak Kie (Sumber : Instagram Hianny)
Di dekat Kedai Kopi Tak Kie terdapat penjual pia Lao Beijing, pembuatan pia ini diperlihatkan langsung di hadapan pembelinya. Adonan pia tanpa bahan pengawet diletakkan pada sebuah pemanas, dan setelah matang langsung dimasukkan ke dalam doos untuk isi 10 pcs pia. Ada beberapa macam isi pia, coklat dan keju dengan harga Rp. 5.000 dan durian Rp. 6.000,-. Pia ini sangat lezat disantap saat selagi hangat, meski bisa juga untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh bagi keluarga di rumah.

Pia Lao Beijing (Sumber: Jakarta Food Adventure)
Pia Lao Beijing (Sumber: Jakarta Food Adventure)
Di depan penjual pia Lao Beijing terdapat sebuah kedai mirip warung Padang, dengan makanan yang berjajar di dalam kaca. Anda tinggal memilih mau daging Rendang, daging babi merah, sate babi, ke-kian dan lain-nya. Tunggu, Anda jangan kawatir, meski tampak luarnya seperti makanan non halal, namun semua makanan ini 100% halal karena terbuat dari bahan dasar gluten dan jamur. Penjual mengkhususkan membuat makanan vegetarian dengan cita rasa makanan berbahan daging baik babi maupun daging hewan lainnya. Makanan vegetarian di gang Kali Mati ini sudah sangat terkenal karena sempat direkam oleh YouTube dan videonya telah ditonton oleh ribuan orang di seluruh dunia. Jadi, Anda dapat menikmati daging babi merah tanpa harus kawatir menyantap hidangan non halal.

Vegetarian Food (Dok Pri)
Vegetarian Food (Dok Pri)
Gang Kali Mati juga menyediakan aneka permen dan manisan khas Tionghoa, dari buah jeruk, kiwi, jambu, pear dan lain-lain, pada saat menjelang Tahun Baru Imlek, juga dipenuhi dengan penjual kue keranjang.

Anda dapat menikmati mie Belitung yang cukup terkenal disini, yang didepannya terdapat penjual aneka gorengan, seperti cempedak, pisang, ubi dan sukun. Dan di ujung gang Kali Mati, Anda dapat mampir di Gloria food court yang menyediakan kari sapi, kari ayam, mie kangkung Jangkung, gado-gado, pempek dan soto Betawi.

Makanan Non Halal

Bagi Anda yang boleh menyantap makanan non halal, disini adalah surganya makanan, mulai dari kuo tieh, bak cang, se bak, sup pi oh tim dan taoco, hingga dendeng bakar Wee Siang. Kuo Tieh adalah sejenis dim sum, namun mengandung daging babi. Adonan tepung yang diisi daging babi cacah ini lalu digoreng dan disantap dengan sambal. Merupakan dim sum yang sangat populer dari kota Pontianak, Kalimantan Barat. Penjual Kuo Tieh telah menandai doosnya dengan gambar babi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun