Akhir-akhir ini dunia kerja dirasakan sangat berat bagi generasi muda. Bahkan yang sudah menyandang gelar S1/S2, apalagi yang hanya lulusan SMA/SMK.
Yang sudah diterima kerja pun, tiap hari merasa was-was, karena ancaman PHK. Yang disebabkan oleh perekonomian yang sulit, sehingga perusahaan harus berhemat dan efisien.
Sebaiknya kita fokus pada proses penerimaan karyawan saja. Bagaimana kita sanggup bersaing dengan puluhan bahkan ratusan pelamar lowongan kerja yang sama.
Perlu diketahui, bahwa HRD (Human Resources Department) dalam proses mencari karyawan baru, tidak hanya fokus pada pengalaman dan keterampilan sesuai posisi yang dibutuhkan, namun masih memiliki kriteria lain seperti sikap kita, apakah sanggup bekerja sama secara tim, jujur, dan dapat dikembangkan lebih lanjut.
Berikut disampaikan tips karakteristik seperti apa yang diminati atau disukai oleh HRD dalam mencari calon karyawan.
Pertama, surat lamaran harus dibuat terstruktur dan rapi. Guna memudahkan HRD dalam melakukan seleksi awal. Harus memiliki CV (Curriculum Vitae) yang memadai, seperti nama, alamat rumah, alamat surat elektronik, nomor ponsel (supaya mudah dihubungi), jenis kelamin, latar belakang pendidikan, posisi yang dikehendaki, dan pengalaman kerja (bila sudah ada). Pengalaman kerja dalam bentuk magang juga perlu dicantumkan, untuk meningkatkan portofolio kita.
Kedua, menceritakan atau menjual diri kita. Kita wajib menyampaikan kemampuan bekerja sama. Karena di dalam pekerjaan, sering kita dimasukkan ke dalam sebuah tim. Jadi pengalaman kita bekerja sama dengan komunitas perlu ditonjolkan. Pengalaman berorganisasi di sekolah, seperti OSIS, berorganisasi di lingkungan tempat tinggal, seperti Karang Taruna, atau PKK. Pengalaman di asosiasi bisnis, yang sesuai dengan bidang kita, seperti akuntansi, komputer, komunikasi, dan sebagainya. Adanya pengalaman dalam bekerja sama ini akan menjadi nilai tambah (value added) bagi kita.
Kemampuan beradaptasi juga perlu ditonjolkan. Karena di dalam sebuah perusahaan yang dipentingkan adalah sikap mudah beradaptasi bukan sikap individualistik. Kita harus cepat dan mudah menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan.
Arif dalam bermedia sosial. Sekarang era digital, orang dengan mudah melakukan chit chat di media sosial. Tetapi berhati-hatilah, jangan terlalu berlebihan , apalagi menunjukkan sikap inteloleran. Sikap ini paling tidak disukai oleh HRD.
Ketiga, kita wajib menunjukkan sikap yang cekatan. Selalu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan kualitas yang prima. Jangan terlalu pemilih, dalam menjalankan tugas, dan jangan suka menunda. Kita juga harus mampu mengambil keputusan dengan cepat dan benar. Dalam situasi kritis, kita harus tetap tangguh, tidak nervous dan mampu berpikir jernih.
Sikap lainnya adalah kemampuan berkomunikasi dengan baik. Kita harus sanggup berkomunikasi dengan siapa pun, baik orang dengan posisi lebih tinggi (jangan merasa rendah diri) maupun dengan posisi lebih rendah (jangan bossy).