Â
Harga rumah yang makin lama makin tinggi, membuat gelisah masyarakat yang termasuk golongan Bawah. Kalau bagi masyarakat golongan menengah dan atas, tentu bukan masalah, karena penghasilan masih mencukupi, meski kondisi perekonomian global sedang sulit.
Pada masa lalu, sikap gotong royong masih ada, sekarang pun mungkin masih ada tetapi hanya di desa atau pedalaman. Masyarakat saling membantu saat akan membangun rumah. Bila konsep gotong royong masih ada, tentu tak perlu merasa kawatir saat ingin membangun rumah.
Di kota, khususnya kota besar, konsep gotong royong sudah lama lenyap, orang berprinsip "Gue Gue Lu Lu". Masing-masing keluarga hanya memikirkan dirinya sendiri, tak ada sedikit pun rasa untuk menolong tetangga yang sedang kesusahan.
Bila ada kerusakan pun, bukan tetangga yang menolong, tetapi memanggil tukang / jasa perbaikan, dengan membayar ongkos yang tidak sedikit.
Guna mengatasi kesulitan membeli rumah pada golongan bawah, solusinya harus dari Pemerintah, berupa subsidi.
Yang pasti harga rumah harus terjangkau golongan bawah, layak, dan sehat. Yang sudah pernah ada adalah penyediaan rusun oleh Pemerintah Provinsi.
Kriteria rumah subsidi yang ideal
1. Harga terjangkau
Tanpa adanya uang muka dan bisa diangsur dalam waktu cukup lama, sehingga tidak memberatkan.
2. Lokasi sttategis