Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Generasi Muda Enggan / Ragu Mengambil KPR ?

17 Juni 2025   05:00 Diperbarui: 16 Juni 2025   12:56 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: Shutterstock)


KPR atau kepanjangannya Kredit Pemilihan Rumah, adalah salah satu cara yang paling mudah untuk memiliki rumah di Indonesia. Namun dari berbagai survei didapat kesimpulan bahwa generasi muda Indonesia seksrang tampaknya enggan atau ragu mengambil KPR.

Penulis mencoba mengulas alasan apa yang menjadi penyebabnya.

1. Harga rumah yang tinggi

Generasi muda lulusan fresh graduate kebanyakan hanya menerima gaji UMR/UMP, yang besarannya hanya mencukupi untuk hidup sehari-hari saja  Mereka kesulitan untuk menabung guna mengumpulkan uang muka. Angsuran atau cicilan per bulan juga dinilai memberatkan.

2. Ketakutan ancaman PHK

Situasi perekonomian global dan nasional yang memburuk, membuat generasi muda cemas, kalau sudah mengambil KPR, bila di tengah jalan terkena PHK, mau dicicil dengan dana dari mana.

3. Enggan terbebani hutang jangka panjang

KPR memang memberikan pinjaman jangka panjang, bisa mencapai 15 tahun, tentunya agar cicilan menjadi ringan. Celakanya, generasi muda merasa enggan terlilit hutang terlalu lama.

4. Memiliki alternatif pilihan lain

Generasi muda sekarang memiliki karakter berbeda dengan karakter orangtuanya. Mereka tidak begitu mementingkan rumah, menyewa rumah atau apartemen yang dekat dengan tempat kerja lebih diminati, karena tidak memerlukan komitmen jangka panjang. Bahkan tinggal di rumah orangtua yang umumnya sudah mapan, mereka bersedia.

5. Prioritas lain daripada rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun