Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengatasi Premanisme Secara Profesional

21 Maret 2025   17:00 Diperbarui: 22 Maret 2025   01:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber gambar: sindonews.com)


Premanisme sudah berkembang dan eksis sejak dulu. Khususnya di basis-basis industri.

Bila kita takut atau mengalah dengan memenuhi permintaan para preman tersebut, biaya produksi akan membengkak, dan bisa mengikis keuntungan usaha. Sebaliknya, bila kita bersikeras tidak memenuhi permintaan para preman tersebut, mereka akan meneror tempat usaha atau para karyawan kita.

Bila diselidiki premanisme dapat tumbuh subur, karena,:
* Kurangnya pengawasan dari manajemen
* Kurangnya motivasi dan kepuasan kerja. Jadi bila terjadi aksi premanisme, karyawan tidak berupaya lebih
* Kurangnya komunikasi dan koordinasi dalam perusahaan
* Budaya kerja kurang profesional, mau gampang saja

Cara mengatasi ptemanisme:

1. Membangun budaya kerja profesional

Memiliki tim kerja yang solid. Bila terjadi aksi premanisme, harus dihadapi dengan berani, jangan cepat menyerah.
Caranya, kita harus merangkul para preman tersebut. Misal para preman minta dana keamanan 10 juta. Kita minta saja mereka mengirimkan anak buah mereka untuk bekerja sebagai petugas keamanan di perusahaan kita. Alasannya kita oleh manajemen dilarang mengeluarkan dana tidak jelas. Anak buah preman ini selama bekerja dilatih dan diawasi oleh aparat mitra kita, agar mereka bekerja serius. Dan dari awal kita harus tegas, bila anak buah mereka bekerja dibawah standar,  akan kita keluarkan, dan kita minta ganti orang baru.Dan kita harus sering mengadakan aksi sosial di lingkungan perusahaan / pabrik, agar bila terjadi pengrusakan atau kekerasan, warga sekitar yang akan menjadi perisai hidup bagi kita.

2. Harus Menggalang Motivasi dan Kepuasan Kerja

Perusahaan harus memiliki HR yang solid, yang mampu memberikan reward dan punishment yang jelas.

3. Pengawasan Keuangan

Perusahaan harus menetapkan pengeluaran dana yang jelas. Pengeluaran dana hanya dengan alasan jatah preman, tidak dapat ditolerir. Semua orang harus bekerja bila ingin mendapatkan uang / upah. Harus ada transparansi.

4.  Komunikasi dan Koordinasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun