Untuk menampung limpahan air tanah, dibangunlah sebuah embung bernama Talaga Kahuripan. Nama ini berasal dari bahasa Sunda, di mana 'Talaga' berarti danau, dan 'Kahuripan' berarti kehidupan. Maknanya, danau ini berfungsi sebagai penampung air, yang merupakan sumber kehidupan. Karena terletak di tanah Sunda, nama Talaga Kahuripan dipilih sebagai identitasnya.
Di sekitar embung, ada sebuah amfiteater yang bisa digunakan sebagai tempat pementasan budaya, seperti tarian atau musik.
Amfiteater ini bentuknya mirip sebuah stadion dengan tempat duduk disekelilingnya, lengkap dengan panggung pertunjukan yang berada di tengah sehingga dapat disaksikan dari segala arah.
Bila kita naik hingga ke atas terdapat sebuah jembatan berupa lorong yang cantik. Dimana hampir setiap pengunjung pasti ingin berfoto karena sangat instagramable.
Lorong itu terbuat dari besi di kiri-kanan dan terdapat bilah-bilah horizontal di bagian atas. Bangunan ini terkesan indah.
Talaga Kahuripan adalah fasilitas terbaru dari istana Cipanas yang belum  dipublikasikan.
Selain mengunjungi Talaga Kahuripan, kita juga berkesempatan untuk melihat gedung utama, beberapa paviliun, tempat pemandian air panas alam, hutan lindung, istal kuda, kolam angsa, Taman Herbalia, Rumah Kaca (tempat budidaya anggrek & kaktus), Gedung Bentol, dan masjid Baiturrahman. Juga ada museum yang belum bisa dikunjungi karena sedang dalam penataan.
Gedung Bentol adalah bangunan kecil, yang dibuat pada tahun 1954. Berbentuk rumah dengan dinding yang penuh bentol, seperti orang digigit nyamuk. Gedung ini adalah tempat Presiden Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia untuk mencari inspirasi atau menyusun pidato kenegaraan.