Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dua Masjid Gedhe di Jogya

22 Maret 2023   08:00 Diperbarui: 22 Maret 2023   07:58 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bagi pecinta wisata religi, bila sedang berkunjung ke Jogya tentu tidak akan melewatkan mengunjungi masjid gedhe. Ada dua masjid gedhe yang sama-sama keramatnya, yang satu terletak di Alun-alun Utara kraton Kesultanan Yogyakarta, yang dikenal sebagai masjid gedhe Kauman. Yang kedua terletak di Kotagede satu kawasan dengan makam raja-raja Mataram, yaitu masjid gedhe Mataram.

1. Masjid Gedhe Kauman

Masjid ini berdiri tahun 1755 dibangun 18 tahun  setelah terjadinya perjanjian Giyanti. Jadi masjid ini sudah sangat tua. Arsitektur masjid sangat dipengaruhi kraton Jogya, menggunakan sistem atap tumpang tiga yang menyimbolkan kesempurnaan hidup manusia secara Islam, yaitu Syariat, Makrifat dan Hakekat. Letaknyapun berada didekat kraton Yogyakarta. Disebut masjid gedhe Kauman, karena terlatak di Kampung Kauman.

Kauman (dokpri)
Kauman (dokpri)


Namun akibat gempa bumi, masjid ini sempat mengalami perbaikan dari aslinya yang lantainya memakai batu kali sudah diganti dengan marmer.

Keunikan masjid ini dindingnya menggunakan batu kali putih yang tidak direkatkan dengan semen. Menggunakan kayu jati asli sebagai penopang bangunan masjid.

Karena masjid ini juga digunakan oleh Sultan untuk sholat, maka dilengkapi dengan maksura dengan tombaknya untuk pengamanan. Juga terdapat mimbar berbentuk singgasana dari kayu jati dengan ukiran Indah.

Masjid ini juga untuk menyimpan gamelan yang dimainkan saat perayaan Sekaten, juga berfungsi sebagai tempat prajurit kraton berjaga di sepanjang gapura.

Pada bulan Ramadan sering menjadi tempat berbuka puasa bersama yang membagikan takjil, bahkan tiap hari Kamis menyajikan gule kambing.

2. Masjid Gedhe Mataram

Juga termasuk masjid tua di Jogya, letaknya di dekat pasar Kotagede. Memiliki gapura yang berbeda dengan masjid pada umumnya, karena berbentuk seperti Candi Hindu-Buddha.

Diduga masjid ini dibangun pada era Sultan Agung, namun sudah diperbaiki karena pernah terbakar.

Masjid ini menggunakan arsitektur Jawa, atap masjid berbentuk tajuk bersusun tiga. Terdiri dari ruang utama untuk sholat Dan serambi berbentuk limasan. Dengan kentongan dan bedug. Beratap sirap dan dindingnya dari balok-balok putih yang tidak diplester. Lantainya sudah menggunakan keramik.

Mayaram (dokpri)
Mayaram (dokpri)


Di sekeliling masjid terdapat kolam yang dulu digunakan untuk membasuh kaki sebelum memasuki masjid.

Didekat masjid ini terdapat makam raja-raja Mataram Islam yang dijaga juru kunci atau abdi dalem berbusana Jawa, bahkan untuk nyekar peziarah wajib mengenakan busana Jawa atau menyewa. Juga terdapat pemandian yang disebut Sending Seliran.

Juga terdapat sebuah jam yang merupakan sumbangan Hamengku Buwana II.

Masjid ini semula berada ditengah kota, sehingga dekat dengan rakyat. Namun karena perkembangan pembangunan kota Yogyakarta, kini tampaknya berada di pinggiran.

Kedua masjid ini selain sebagai destinasi wisata religi, juga wisata sejarah, karena sangat bertautan dengan sejarah Kraton Yogyakarta dan Mataram Islam berabad-abad yang lalu.

Catatan: Data diperoleh saat kunjungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun