Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Info Loker dengan Gaji Besar

6 Februari 2023   05:00 Diperbarui: 6 Februari 2023   06:57 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingin bekerja di luar negeri, tepatnya di Jerman dengan gaji besar? Bahkan mungkin bisa bertemu mbak Gaganawati, Ketua Koteka tahun ini yang saat ini berdomisili di Jerman.

Informasi lowomgan kerja ini bukan hoaks, karena didapat langsung dari Acep Sumantri, Konsulat Jenderal RI di Frankfurt. Informasi menarik ini dibagikan saat Acep menjadi narasumber pada Koteka Talk ke 124 hari Sabtu 4 Februari 2023. Acara ini dipandu langsung oleh Gaganawati Stegmann langsung dari Jerman.

Acep (dok: Koteka)
Acep (dok: Koteka)


Program perekrutan tenaga kerja dari Indonesia ini disebut program triple win atau yang lebih dikenal.dengsn program G to G. Untuk pilot project dimulai dengan perawat, nanti bisa disusul.untuk perhotelan dan tenaga teknik.

Pada program ini pelamar yang telah mendaftar, nengirimkan dokumen yang diminta, lulus wawancara, akan diarahkan untuk kursus bahasa secara gratis, lalu dikirim ke Jerman dengan tiket gratis, langsung dipekerjakan di rumah sakit, klinik atau panti jompo, pertama sebagai asisten perawat, bila berprestasi bisa doangkat menjadi perawat penuh. Saat tiba di Jerman akan diarahkan tempat tinggal di dekat lokasi kerja namun bayar sendiri. Bila ada kesulitan, kedubes RI siap membantu.

Saat ini Jerman membutuhkan sekitar 150.000 perawat hingga 2030. Karena banyak perawat Jerman yang sudah pensiun, meski usia kerja mereka hingga 67 tahun. Juga penduduk Jerman sedikit.

Pada mulanya banyak direkrut dari Filipina, karena Indonesia dinilai masih kekurangan perawat, padahal ternyata surplus. Setelah dibahas dalam kelompok kerja, akhirnya informasi yang salah ini dapat diluruskan. Perawat yang dibutuhkan adalah untuk merawat lansia, membantu operasi dan membantu kelahiran.

Tidak ada syarat usia maksimal, jenis kelamin ataupun pengalaman kerja. Kalau Jepang masih mengharuskan pengalaman kerja. Jerman tidak memerlukan pengalaman kerja karena setelah meneliti kurikulum sekolah keperawatan jenjang D3, D4 atau S1 sudah nemadai, sudah mencakup praktek kerja di rumah sakit. Yang diperlukan justru kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Jerman.

Meski begitu bahasa tidak menjadi prasyarat, karena pelamar akan dikursuskan secara gratis selama 6-10 bulan. Hingga lulus level A1, A2, B1, dan B2.

Setelah lulus kursus bahasa diberangkatkan ke Jerman dan menjadi asisten perawat. Langsung mendapat gaji 36 juta Rupiah per bulan..Bila promosi menjadi perawat penuh gaji akan dinaikkan lagi. Enaknya, biaya tiket, visa, medical.check up, kursus bahasa ditanggung Pemerintah Jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun